BERITA62.COM, Barito Timur – Perusahaan perkebunan sawit
CAA group (PT KSL, PT BKI dan PT HGE), mendukung kegiatan penanaman jagung serentak dengan memfasilitasi kegiatan tersebut pada lahan hak guna usaha (HGU) PT KSL, di Desa Bentot Kabupaten Barito Timur, Selasa, 21 Januari 2025. Penanaman ini merupakan bagian dari Program Penanaman Jagung 1 Juta Hektare yang dicanangkan secara nasional.
Acara tersebut juga dihadiri oleh pimpinan dan karyawan PT Ketapang Subur Lestari (KSL), Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Patangkep Tutui beserta penyuluh pertanian, Kepala Desa Betang Nalong, Kepala Desa Tangkan, anggota TNI dan Polri, serta sejumlah undangan lainnya.
Penanaman jagung serentak 1 juta hektare adalah inisiatif Polri, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2025.
Senior Manager Corporate Affair PT KSL Region Barito Timur, Hendra, dalam sambutannya sebelum penanaman jagung dimulai menegaskan dukungan penuh dari CAA Group terhadap program pemerintah tersebut.
“Intinya kami dari perusahaan mendukung kegiatan ini untuk meningkatkan ketahanan pangan,” ujar Hendra.
Hendra menambahkan, PT KSL telah menyiapkan total lahan seluas 6 hektare untuk ditanami jagung, yang dikelola masing-masing oleh Polsek Patangkep Tutui dan Polsek Awang.
Sementara itu, Sekretaris Camat Patangkep Tutui, Aman Tuo, menilai kegiatan ini sangat berharga sebagai percontohan bagi masyarakat di Kecamatan Patangkep Tutui dan Kecamatan Awang. Ia berharap, program ini dapat menginspirasi pemerintah desa untuk mengembangkan kegiatan serupa.
“Kami juga berharap tanaman jagung ini ke depan dapat dilanjutkan dengan pengembangan sayur-sayuran untuk mendukung program makan bergizi gratis,” kata Aman Tuo.
Kapolsek Awang, AKP Eko Sutrisno, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Menurutnya, jagung menjadi komoditas awal yang dikembangkan sebagai pilot project.
“Di tempat kita, komoditas yang dikembangkan adalah jagung, dan komoditas pangan lainnya akan menyusul. Ini menjadi percontohan untuk kegiatan selanjutnya,” jelas Eko Sutrisno.
Ia juga berharap program ini dapat meluas hingga ke lahan desa maupun pekarangan warga untuk ketahanan pangan keluarga.
“Kami berharap desa-desa bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk mendukung kegiatan produktif dan program makan bergizi gratis,” tambahnya.
Lebih jauh, Eko menegaskan bahwa program ini membuka wawasan masyarakat tentang pemanfaatan lahan terbengkalai untuk kegiatan yang produktif dan bernilai ekonomi.
“Pemerintah memandang kedaulatan pangan sebagai salah satu bentuk pertahanan negara dalam tatanan global,” ujarnya.
Eko turut menyampaikan apresiasi kepada CAA Group yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut dan membuka lahan untuk penanaman jagung.
“Ini adalah bentuk nyata kontribusi perusahaan dalam mendukung program ketahanan pangan untuk mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya. (BME-1)
