TEKIWE.COM, Tamiang Layang – PT Sentosa Laju Sejahtera atau SLS sebagai pemegang IUP PT Bumi Barito menggelar Konsultasi Publik Rencana Pasca Tambang Komoditas Batubara di Aula Kantor Desa Dorong, Kabupaten Barito Timur, Kamis, 8 September 2022.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Dusun Timur, Babinsa, Kades Dorong dan Kades Mangkarap serta perwakilan warga dari kedua desa tersebut.
Project Manager PT SLS Iwan Ridwan mengatakan, dalam kegiatan konsultasi publik tersebut pihaknya menyampaikan rencana pasca tambang maupun masalah tenaga kerja.
“Setelah penambangan ini apa yang akan dilakukan perusahaan itu yang kami sampaikan, seperti reklamasi, kemudian void atau lubang bekas galian tambang mau dijadikan apa? mau dijadikan tambak ikan atau area rekreasi?,” ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan.
Kemudian dalam melakukan tanam tumbuh pasca tambang akan disesuaikan dengan usulan terbanyak yang disampaikan masyarakat melalui kuisioner.
“Kuisioner yang diisi perwakilan masyarakat tadi juga menjadi dasar untuk menentukan apakah reklamasi dilakukan perusahaan atau diserahkan ke pemerintah desa maupun pemerintah daerah,” jelasnya.
Ridwan memastikan bahwa perusahaan yang memiliki IUP seluas 368,7 hektare di Desa Dorong dan Desa Mangkarap ini bukan sekedar mengejar keuntungan, namun dia menegaskan bahwa kegiatan perusahaan tersebut diharapkan dapat saling menguntungkan antara perusahaan dan masyarakat.
“Kami berharap perekonomian masyarakat menjadi naik dan perusahaan pun mendapatkan keuntungan, jadi kita sama-sama untung,” imbuhnya.
Selain itu, Ridwan mengatakan perusahaannya akan menggunakan tenaga kerja non skill dari ring satu perusahaan. Pihaknya juga akan mengadakan pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan training bagi karyawan.
“Karyawan yang memiliki attitude dan kinerja yang baik kita akan menjadikan staf karena kami memiliki beberapa site di Barito Timur,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Desa Dorong, Superson menjelaskan bahwa sebelumnya PT SLS juga melakukan sosialisasi rencana penambahan maupun perekrutan tenaga kerja.
“Dengan kegiatan ini kami menilai bahwa perusahaan mempunyai itikad baik, karena selama ini saya belum pernah mengalami ada perusahaan penambang batubara yang mensosialisasikan rencana pasca tambang sebelum memulai kegiatan penambangan,” katanya.
Superson menilai, sebelum melakukan penambangan PT SLS telah memikirkan dampak yang akan ditinggalkan setelah selesai menambang.
“Kami sebagai masyarakat desa menyambut baik investasi yang dilakukan PT SLS di Desa Dorong dan Desa Mangkarap karena mereka datang dan berkomunikasi dengan baik tanpa memaksakan kehendak,” lanjutnya.
Camat Dusun Timur Nina Marissa, berharap kehadiran investasi pertambangan batubara dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, membuka kesempatan kerja maupun mendukung pembangunan di desa.
“Jadi mereka harus bisa menepati janji seperti meningkatkan perekonomian masyarakat, kesempatan kerja serta mendukung pembangunan yang ada di desa terutama ring satu perusahaan melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility),” ujarnya.
Terkait pasca tambang dia berharap perusahaan memperhatikan potensi yang ada di desa sehingga penanganan pasca tambang benar-benar bermanfaat dan mengurangi dampak negatif setelah ditinggal oleh perusahaan penambang.
“Saya juga berharap masyarakat agar memberikan dukungan yang baik kepada perusahaan karena dari awal sudah menerima perusahaan ini, jika ada permasalahan dengan perusahaan dimusyawarahkan dengan baik,” pesan Camat. (ADV)