BERITA62.COM, Barito Timur – Di Desa Nagaleah, Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur, gema adzan berkumandang lebih merdu dari biasanya. Bukan dari muazin masjid yang sudah berpengalaman, melainkan dari suara-suara kecil penuh semangat milik anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).
Lomba adzan yang menjadi bagian dari perayaan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia ini menghadirkan nuansa yang berbeda, sarat akan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.
Biasanya, perayaan kemerdekaan identik dengan deru suara meriah dari berbagai pertandingan olahraga dan permainan tradisional. Namun, di Nagaleah, peringatan ini diwarnai dengan kegiatan yang lebih mendalam, mengajak anak-anak untuk menunjukan bakat mereka dalam adzan, kaligrafi dan cerdas cermat.
Ketua Karang Taruna Desa Nagaleah, Junaidi, berbicara dengan penuh bangga tentang alasan di balik lomba-lomba ini.
“Kami ingin anak-anak di desa ini tak hanya pintar dalam bermain, tapi juga berprestasi dalam bidang keagamaan. Lomba adzan, kaligrafi, dan cerdas cermat ini jadi wadah bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka,” ujarnya saat menutup rangkaian kegiatan pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Tak ada batasan yang terlalu rumit untuk mengikuti lomba ini. Junaidi menegaskan bahwa niat baik anak-anak untuk ikut serta adalah hal terpenting.
“Aturan lombanya kami buat simpel, yang penting anak-anak berniat ikut lomba ini,” jelasnya. Kesederhanaan inilah yang membuat setiap anak merasa diikutsertakan, tanpa beban, tanpa tekanan, hanya kemurnian niat untuk merayakan kemerdekaan dengan cara mereka sendiri.
Di balik kesuksesan lomba ini, ada peran para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Palangka Raya yang dengan sukarela membantu penyelenggaraan. Mereka tak hanya memberikan sumbangsih tenaga, tetapi juga menyuntikkan semangat baru bagi desa ini.
Hadiah menarik telah dipersiapkan untuk para juara, memberikan motivasi tambahan bagi peserta kecil ini untuk menampilkan yang terbaik.
Kepala Desa Nagaleah, M Subli, tak luput memberikan apresiasi atas inisiatif Karang Taruna dan bantuan dari para mahasiswa KKN.
“Karang Taruna di desa ini mulai aktif dan mengambil peran mendukung pembangunan di desa. Kami siap mendukung penuh mereka, baik secara moral maupun finansial,” ujarnya dengan nada optimis.
Pada tahun 2024, Nagaleah telah menganggarkan operasional dan kegiatan Karang Taruna. Desa ini siap mengalokasikan lebih banyak anggaran pada tahun depan, sejalan dengan keberhasilan yang telah dicapai tahun ini.
Namun, tak hanya lomba adzan yang menjadi sorotan. Pemdes Nagaleah juga menggelar berbagai perlombaan lain seperti cerdas cermat untuk umum, futsal pakai daster, estafet air dengan spons, joget balon, hingga balap karung. Suasana di desa ini benar-benar semarak, perpaduan antara canda tawa dan semangat juang dalam menyambut kemerdekaan.
Di tengah segala keriuhan, terdengar suara adzan yang mengalun pelan dari seorang anak kecil. Suaranya mungkin belum sempurna, tapi getarannya sampai ke hati. Dalam suara itu, tersimpan harapan dan impian anak-anak Nagaleah, yang dengan polosnya turut merayakan kebebasan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Sebuah kebebasan yang kini mereka rayakan dengan cara mereka sendiri, penuh makna dan kenangan tak terlupakan. (AW)