BERITA62.COM, Barito Timur – Seorang pria lanjut usia bernama H Hamsi bin Anur (81), warga RT 05 Desa Tuyau, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, dilaporkan hilang setelah diduga hanyut di Sungai Karau pada Selasa sore, 21 Oktober 2025. Hingga Rabu siang, upaya pencarian yang melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur masih terus berlangsung.
Camat Pematang Karau, Setia Murni, menyampaikan bahwa korban terakhir terlihat pada pukul 14.30 WIB saat menuju sungai yang terletak di depan rumahnya. Saat itu, korban meminjam jukung (perahu) milik seorang warga bernama Upi karena perahunya sendiri dalam kondisi bocor. Namun hingga malam tiba, korban tak kunjung kembali ke rumah.
“Ketika hari mulai gelap dan korban belum juga pulang, pihak keluarga langsung melakukan pencarian dengan menyusuri aliran Sungai Karau. Mereka juga menanyakan kepada warga sekitar yang tinggal di tepian sungai,” ujar Setia Murni, Rabu, 22 Oktober 2025.
Pencarian keluarga sempat mendapat petunjuk dari dua warga, Muhammad Sabirin dan Iswan, yang sekitar pukul 16.00 WIB melihat ujung jukung tampak timbul tenggelam terbawa arus deras sungai. Informasi itu menjadi titik awal pencarian intensif yang kemudian melibatkan Relawan Masjid Darul Wustha Desa Tuyau serta masyarakat setempat.
“Mengetahui kejadian ini, kami langsung berkoordinasi dengan BPBD Damkar Barito Timur, Polsek Pematang Karau, Basarnas, TNI, Polri, Tagana dan sejumlah relawan. Kami juga telah mendirikan posko gabungan dan dapur umum di lokasi terdekat dari titik dugaan korban hilang,” jelas Setia.
Hingga Rabu siang pukul 14.47 WIB, pencarian masih terus dilakukan di sepanjang aliran Sungai Karau hingga Sungai Gahus, dengan radius pencarian mencapai dua kilometer dari titik awal dugaan korban tenggelam.
“Pencarian dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan sampai saat ini korban belum ditemukan. Tim gabungan terus berupaya maksimal, termasuk dengan metode penyelaman di beberapa titik yang dianggap rawan,” tambahnya.
Menurut Setia, dalam operasi ini turut terlibat berbagai unsur seperti BPBD Damkar, Basarnas Provinsi Kalimantan Tengah, relawan gabungan, tenaga kesehatan, TNI, Polri, serta masyarakat Desa Tuyau. Ia juga memastikan korban tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang dapat memperburuk kondisi sebelum kejadian.
“Pemerintah kecamatan terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan semua pihak. Kami berharap korban segera ditemukan dalam keadaan selamat,” pungkasnya. (BME-1)