BERITA62.COM, Barito Timur – Polres Barito Timur menyampaikan perkembangan penanganan kasus remaja tewas terbakar di Bumi Perkemahan Bangi Wao Kabupaten Barito Timur dengan korban bernama Mega Ekatni (18).
Kapolres Barito Timur AKBP Viddy Dasmasela melalui Kasihumas Ipda Kholid Muqorobin menjelaskan, saat ini penyidik telah meningkatkan status kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan.
“Proses ini hampir mencapai titik terang dengan penantian hasil autopsi dari ahli forensik yang akan menjadi kunci dalam mengungkap penyebab kematian remaja tersebut,” ujar Kholid didampingi Kasatreskrim AKP Adhy Heriyanto, Jumat, 19 Juli 2024.
Penyidik juga telah mengumpulkan semua alat bukti dan petunjuk yang diperlukan.
“Saat ini kami menunggu hasil autopsi dari ahli forensik. Setelah semua diperiksa, kami akan menyimpulkan kasus ini secara utuh,” ulang Kasihumas.
Kholid mengungkapkan saksi yang diperiksa terus bertambah, termasuk tiga orang yang diperiksa hari ini, sehingga total saksi mencapai 13 orang. Beberapa saksi kunci juga telah diidentifikasi dan diperiksa.
“Kami mengharapkan masyarakat bersabar dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada polisi. Polres Barito Timur juga mendapat dukungan dari Polda Kalimantan Tengah dalam penanganan kasus ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar tanpa mengetahui jelas sumbernya,” pesan Kholid.
Mega Ekatni ditemukan terbakar bersama sepeda motor Honda Beat miliknya di Bumi Perkemahan Bangi Wao Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, sekitar pukul 13.30 WIB, Selasa, 9 Juli 2024.
Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa, namun api masih menyala membakar sepeda motornya. Tubuh korban juga terlihat terbakar sebagian.
Setelah polisi turun ke tempat kejadian perkara, jenazah korban kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Tamiang Layang.
Ayah korban, Gunalan (50) menjelaskan, beberapa menit sebelum ditemukan meninggal, anak gadisnya sempat mampir menemui ibunya di pondok yang terletak dekat Pemandian Talawei.
Sesaat kemudian korban pamit kepada ibunya untuk menjemput seseorang di Bangi. Sepuluh menit berikutnya setelah pergi, korban kembali menelpon ibunya dan terdengar suara minta tolong dari handphone, namun setelah ditanggapi tidak terdengar lagi suara korban.
Ibu korban yang curiga dan khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya lalu langsung berangkat ke arah Bumi Perkemahan Bangi Wao yang berjarak sekitar 1 kilometer.
Saat mendekati lokasi, ibu korban melihat asap membumbung di Bumi Perkemahan Bangi Wao, ternyata asap tersebut berasal dari sepeda motor korban yang masih terbakar. Namun sayangnya korban didapati sudah tak bernyawa. (AM)