BERITA62.COM, Barito Timur – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur kembali menggelar pelatihan ketrampilan tata rias bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan, Jumat, 5 Desember 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari program pembinaan kemandirian yang digagas untuk membekali WBP dengan keterampilan praktis yang berpeluang menjadi sumber penghidupan setelah bebas nanti.
Pelatihan yang berlangsung di ruang serbaguna Rutan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak pembukaan resmi pada Senin, 1 Desember lalu, melalui kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian (Disnakertransperin) Barito Timur.
Program ini dirancang agar para WBP tidak hanya menjalani pembinaan mental, tetapi juga memperoleh bekal keterampilan teknis.
Dalam pelaksanaannya, para peserta mendapatkan materi komprehensif, mulai dari pengenalan alat dan produk kosmetik, teknik dasar tata rias wajah, hingga praktik langsung dengan pendampingan individual dari para instruktur.
Antusiasme peserta terlihat jelas saat mengikuti setiap sesi pelatihan yang berlangsung dalam suasana tertib dan kondusif.
Kegiatan ini juga diikuti oleh peserta magang di lingkungan Rutan Tamiang Layang yang turut ambil bagian dalam praktik. Kehadiran mereka menambah dinamika pelatihan, sekaligus memperkaya suasana belajar yang interaktif antara peserta dan instruktur.
Kasubsi Pengelolaan Rutan Tamiang Layang, Sri Rahayu, mewakili Kepala Rutan Agung Novarianto, menyampaikan apresiasi atas dukungan instansi mitra dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Disnakertransperin Barito Timur yang telah mendampingi kegiatan ini sejak hari pertama. Pelatihan tata rias ini sangat berarti bagi para WBP sebagai bekal keterampilan dan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka,” ujar Sri Rahayu.
Ia menegaskan, program pelatihan kerja seperti ini akan terus dikembangkan sebagai bagian dari komitmen rutan dalam mendorong kemandirian WBP.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para WBP perempuan memiliki keterampilan yang aplikatif, siap bersaing secara mandiri, serta mampu berintegrasi kembali ke tengah masyarakat dengan lebih percaya diri setelah menyelesaikan masa pembinaan. (BME-1)







