BERITA62.COM – Kira-kira setahun yang lalu saya diprotes pembaca berita saya di grup Facebook karena saya menggunakan kata ‘tewas’ untuk seorang pria berumur 62 tahun yang ditemukan tak bernyawa dekat perendaman karet.
Saya bisa memaklumi protesnya, sekalipun penggunaan kata tewas dalam berita dimaksud tidak salah. Karena meskipun tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad lansia tersebut, tetaplah dia meninggal tidak wajar.
Berikut saya paparkan perbedaan penggunaan kata meninggal, wafat, tewas, gugur dan mati dalam penulisan berita:
1. Meninggal.
Kata ‘meninggal’ sering kita gunakan dalam bahasa sehari-hari untuk orang yang kehilangan nyawa, baik karena sakit, kecelakaan, pembunuhan ataupun bunuh diri. Namun dalam penulisan berita, kata ‘meninggal’ digunakan pada orang yang kehilangan nyawa secara normal karena sakit.
2. Wafat.
Kata ‘wafat’ juga digunakan untuk orang yang kehilangan nyawa secara normal karena sakit, namun kata ini biasa digunakan sebagai bentuk penghormatan untuk tokoh-tokoh berkedudukan tinggi atau memiliki jasa yang besar bagi orang banyak orang.
3. Gugur.
Kata ‘gugur’ digunakan untuk orang yang kehilangan nyawa karena tugas atau di medan peperangan seperti tentara, para pejuang dan pahlawan.
4. Tewas.
Kata ‘tewas’ digunakan untuk menggambarkan orang yang kehilangan nyawa secara tidak wajar, mengenaskan atau sadis. Biasanya karena pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan atau akibat lainnya.
5. Mati.
Kata ‘mati’ biasanya diperuntukkan untuk hewan ataupun tumbuhan. Karena itu kata ‘mati’ dianggap tidak sopan atau tidak pantas digunakan untuk menggambarkan kehilangan nyawa pada manusia. (GRA)