Mengunyah Sirih-Pinang dan Virus Corona

Nginang (Solopos.com)

BERITA62.COM – Penelitian para ahli belakangan ini membuktikan bahwa reseptor sel utama Virus Corona (SARS-COV2) adalah ACE2 (Angiotensin-converting enzim II). ACE2 ini berperan mengikat Protein S (Glikoprotein dari Spike pada Virus Corona) sehingga memampukan virus masuk ke dalam sel hospes, memperbanyak diri dan melanjutkan infeksinya.

Dapat dikatakan bahwa tanpa ACE2, Virus Corona tidak mampu menginfeksi orang.

Penelitian Dr Hao Xu dan kawan-kawan yang dipublikasikan di International Journal of Oral Science pada 24 Februari 2020 menemukan bahwa ACE2 sangat banyak ditemukan pada mukosa mulut, khususnya epitel lidah.

Hal ini semakin memperkuat bukti bahwa pintu masuk Virus Corona adalah melalui mulut, disamping epitel saluran pernafasan dan paru (sudah dibuktikan peneliti-peneliti sebelumnya).

Lalu apa hubungannya dengan mengunyah sirih-pinang dalam tulisan ini?

Mengunyah sirih-pinang atau nginang telah membudaya dalam kehidupan masyarakat tradisional di Indonesia, tak terkecuali beberapa suku tradisional di Nusa Tenggara Timur.

Lalu sekali lagi apa hubungannya dengan Virus Corona atau Covid-19?

Saya berhipotesis (perlu dibuktikan secara ilmiah) bahwa saudara-saudara kita di kampung akan lebih tahan terhadap peluang infeksi Virus Corona karena setiap hari mereka mengunyah sirih-pinang. Sirih memiliki minyak atsiri dan kandungan metabolik lain yang memiliki kemampuan antimikroba (termasuk antivirus). Kapur dan pinang tentunya ikut menciptakan kondisi yang tidak “favourable” bagi perkembangan virus di dalam mulut. Dan jika hipotesis ini benar maka virus yang terlanjur masuk melalui mulut akan mati dan infeksi tidak akan terjadi.

Para ahli dan peneliti mengakui bahwa masih banyak hal tentang Covid-19 yang belum diketahui (karena virus ini baru muncul sekitar 4-5 bulan) termasuk karakter virus, vaksin dan pengobatan penyakitnya.

Sekali lagi ini hanyalah suatu hipotesis, perlu dibuktikan nantinya, setidaknya melalui studi epidemiologi. Namun bagi yang “terinspirasi”, silahkan mencoba (rasanya sepet dan kadang bisa membuat pusing). Dan tentunya harus disiplin membuang ludah (meludah/spitting) yang justru semakin menyebarkan virus.

Saya kerap merenung, ketika kita di kota sibuk mempersiapkan (sampai berebut habis) hand sanitizer, dan masker untuk menangkal Virus Corona; saudara-saudara kita di desa/kampung menyiapkan apa?

Mungkin Tuhan menyediakan sirih, pinang dan kapur serta bahan-bahan alam lainnya bagi mereka di kampung.