BERITA62.COM, Barito Timur – Disbudparpora Kabupaten Barito Timur resmi merilis Petunjuk Teknis (Juknis) Lomba Anggrek dalam rangka Festival Anggrek Kabupaten Barito Timur 2025, yang akan digelar di Taman Anggrek Pama Magaram Persada, Desa Siong, 22 November 2025 mendatang.
Lomba yang mengangkat tema “Menghargai Keindahan Alam Melalui Anggrek” ini menjadi ajang untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap keindahan dan manfaat tanaman anggrek sekaligus mendorong inovasi dalam budidaya bunga eksotis tersebut.
Plt Kepala Disbudparpora Barito Timur, Eva Silviany Adianty, mengatakan bahwa lomba anggrek merupakan bagian penting dari agenda Disbudparpora yang bertujuan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap alam dan flora lokal.
“Kami ingin menghadirkan ruang kreatif bagi masyarakat Barito Timur untuk menampilkan keindahan hasil budidaya anggrek mereka sekaligus sebagai sarana untuk menghargai dan melestarikan kekayaan alam daerah kita,” ujarnya di Tamiang Layang, Rabu, 12 November 2025.
Dalam Juknis yang dikeluarkan panitia, lomba ini terbuka bagi individu, baik laki-laki maupun perempuan. Peserta dapat mendaftarkan lebih dari satu jenis anggrek, termasuk kategori anggrek bebas seperti hibrida dan jenis lainnya.
Setiap peserta diwajibkan melampirkan deskripsi singkat tentang anggrek yang diikutsertakan, yang dibuat sendiri oleh peserta.
Sistem penilaian lomba akan berfokus pada tiga aspek utama, yakni keindahan bunga (30%), keunikan (20%) dan kualitas tanaman (50%). Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang berkompeten di bidang florikultura.
“Kami ingin penilaian dilakukan secara objektif dan profesional. Karena itu, aspek kualitas tanaman mendapat bobot paling besar, agar peserta benar-benar memperhatikan perawatan dan kondisi anggrek mereka,” tambah Eva.
Peserta yang meraih juara akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, trofi dan sertifikat penghargaan dari panitia penyelenggara.
Panitia juga mengingatkan seluruh peserta untuk mengenakan pakaian batik beserta lawung atau sumping sebagai bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal.
“Kami ingin lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perayaan budaya dan identitas daerah,” kata Eva.
Sebagai penutup, ia berharap seluruh peserta memahami aturan lomba dengan baik dan berpartisipasi secara maksimal pada tanggal 22 November 2025 mendatang.
“Dengan memahami juknis ini, kami berharap tidak ada kebingungan di lapangan, sehingga semua peserta dapat menampilkan karya terbaik mereka,” pungkasnya.
Selain lomba anggrek, Festival Anggrek 2025 di Desa Siong akan diisi juga dengan seperti lomba mangatek, lomba vlog serta lomba menulis artikel tentang anggrek. (BME-1)







