BERITA62.COM, Balikpapan – Lantunan syair sakral berpadu dengan dentuman musik tradisional Dayak menggema di panggung utama Balikpapan Fest 2025 di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Kamis malam, 6 November 2025.
Tim Pagelaran Promosi Atraksi Budaya Dayak Kabupaten Barito Timur sukses memukau penonton melalui penampilan bertajuk “Pesona Budaya Tane Nansarunai”, yang menampilkan kekayaan adat, kesenian dan ritual penuh makna dari suku Dayak Maanyan dan Dayak Lawangan.
Kontingen Barito Timur dalam ajang bergengsi ini dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Barito Timur, Alvianson, bersama jajaran Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), serta para seniman lokal yang tergabung dalam beberapa sanggar seni.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Barito Timur, Bertha, mengatakan bahwa penampilan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah, karena mampu memperkenalkan identitas budaya Barito Timur di panggung yang lebih luas.
“Kita bangga bisa ikut berpartisipasi di ajang yang cukup besar dalam rangka promosi kebudayaan Barito Timur. Ini kesempatan berharga untuk memperlihatkan kepada masyarakat luar bahwa Barito Timur memiliki kekayaan tradisi yang luar biasa, bukan hanya dalam bentuk tarian dan musik, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang luhur,” ujar Bertha penuh semangat.
Atraksi tersebut mengangkat upacara ritual penuh makna, di antaranya Ngasi Ngado, Ngalap Aminrue, Badil Bulau, Nimpuk Gunung Perak dan Wadian Bulat. Setiap prosesi menggambarkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, rasa syukur atas rezeki, serta penghormatan kepada roh leluhur yang diyakini menjaga keseimbangan hidup.
Penampilan diawali dengan lantunan syair Pahiangan sebagai wujud doa dan permohonan restu kepada Sang Pencipta, dilanjutkan prosesi penangkapan roh dari cahaya api yang melambangkan kekuatan spiritual. Kemudian, ritual Badil Bulau atau menembak simbolis dilakukan untuk menolak segala gangguan, sebelum diakhiri dengan pengangkatan pohon Gunung Perak dan atraksi Wadian Bulat sebagai simbol keberhasilan serta rasa syukur.
Bertha menambahkan, setiap elemen dalam pertunjukan dirancang dengan penuh kehati-hatian agar tetap otentik tanpa kehilangan daya tarik artistiknya.
“Kami ingin mempersembahkan bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga pengalaman spiritual dan budaya yang bisa dirasakan oleh penonton. Inilah jati diri masyarakat Barito Timur yang mencintai kedamaian, menghormati leluhur dan selalu bersyukur,” ungkapnya.
Pertunjukan semakin semarak dengan kolaborasi sejumlah sanggar seni, seperti Kawuri Ngamang Talam dari Desa Bamban, Jarau Matu dari Kelurahan Taniran dan Komandan dari Kelurahan Tamiang Layang, serta penampilan istimewa dari Pimpinan Wadian Indo Legend.
Gerakan gemulai para penari yang diiringi bunyi gemerincing gelang khas Dayak menciptakan harmoni visual dan musikal yang menawan.
Bertha berharap, keikutsertaan Barito Timur di Balikpapan Fest 2025 dapat memperluas jaringan promosi pariwisata sekaligus mempertegas posisi Barito Timur sebagai salah satu daerah yang kaya akan warisan budaya di Kalimantan Tengah.
“Kami ingin agar generasi muda semakin mencintai dan bangga terhadap budaya sendiri. Karena di sinilah akar jati diri kita sebagai masyarakat Dayak,” pungkasnya dengan penuh optimisme. (BME-1)







