Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, APPKSI Yakin Nasib Petani Sawit Diperhatikan

Sekretaris Jendral Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) Arifin Nur Cahyono saat bertandang ke kediaman Prabowo Subianto dan menyatakan dukungan APPKSI ke pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024. (Foto: Ist)

BERITA62.COM, Jakarta Timur – Sekretaris Jendral Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) Arifin Nur Cahyono mengatakan bahwa sebelumnya pada Kamis, 25 Januari 2024, pihaknya mendatangi kediaman Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk memberikan dukungan pada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Arifin menjelaskan, APPKSI mengajukan 5 agenda pada Prabowo-Gibran yang akan didukung oleh jutaan petani sawit, karena selama ini dana pungutan ekspor CPO tidak dirasakan oleh para stake holder perkebunan sawit terutama para petani sawit.

Arifin menyebutkan, dalam dukungan ini didasarkan pada program program Prabowo – Gibran yang mempercepat hilirisasi industri sawit dan mengedepankan pengurangan stunting secara masif dengan program peningkatan gizi dan pendidikan bagi masyarakat kecil sepertinya kami para stake holder industri sawit. Karena itu APPKSI mendukung Prabowo-Gibran agar terpilih di pilpres 2024.

“Pertama kami meminta agar dana pungutan ekspor CPO yang di himpun oleh BPDPKS agar di alokasikan bagi pendidikan anak anak kami dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta program bea siswa bagi anak anak petani dan pekerja di perkebunan sawit ,” kata Arifin dalam konferensi pers di Kantor DPP Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia, Jalan Kayu Putih Timur 37 Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Rabu, 31 Januari 2024.

Berikutnya dia meminta agar ada program dari pemerintah untuk membangun Sekolah Menengah Kejuruan Perkebunan Kelapa Sawit di daerah daerah perkebunan sawit.

“Ketiga yaitu dana Pungutan ekspor CPO agar di alokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana kesehatan di daerah areal perkebunan sawit dan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar areal perkebunan sawit,” lanjut Arifin.

Selanjutnya, kepada Prabowo-Gibran, nanti dia minta agar dana pungutan ekspor CPO benar-benar digunakan untuk program pinjaman dana untuk revitalisasi kebun kebun petani plasma dan mandiri

“Kelima, adalah mempercepat program sertifikasi lahan lahan perkebunan sawit para petani sawit plasma dan mandiri,” ungkapnya.

Arifin mengatakan, kelima poin ini menjadi tuntutan APPKSI kepada Prabowo-Gibran agar dilaksanakan jika terpilih nanti. Karena itu APPKSI dengan sadar dan ikhlas memberikan dukungan dan pilihan pada pilpres 2024 kepada Prabowo-Gibran .

“Jadi wajar kami dari APPKSI mengajukan 5 agenda pada Prabowo-Gibran yang akan didukung oleh jutaan petani sawit, karena selama ini dana pungutan ekspor CPO tidak dirasakan oleh para stake holder perkebunan sawit terutama para petani sawit,” sebutnya.

Perlu diketahui, sebelumnya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyatakan, dana pungutan ekspor yang terkumpul sejak Januari hingga Juni 2023 telah lebih dari Rp15 triliun. Adapun proyeksi penerimaan dana pungutan ekspor tahun ini mencapai sekitar Rp30 triliun.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman menyampaikan, dana pungutan ekspor sawit yang telah terkumpul hingga Mei 2023 mencapai Rp186,6 triliun. Dana tersebut digunakan untuk sejumlah hal.

Di antaranya untuk penyaluran program biodiesel, program peremajaan sawit rakyat (PSR), program pelatihan, dukungan penyediaan sarana prasarana pekebun sawit, penelitian, dan lainnya.

Tercatat, penyaluran untuk program PSR hingga Mei 2023 sebesar Rp7,78 triliun, penyaluran untuk program biodiesel mencapai Rp146,56 triliun, program pelatihan Rp366,53 miliar dan penelitian sebesar Rp519,6 miliar.

Pengamat Politik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Yogyakarta, Ludiro Madu menilai adanya dukungan dari Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) akan menambah kekuatan bagi pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

“Adanya dukungan dari APPKSI pastinya akan menambah kekuatan bagi pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024,” kata Ludiro.

Ludiro menyebutkan, jika Prabowo-Gibran terpilih menjadi presiden-wakil presiden di 2024, maka permintaan 5 usulan dari APPKSI harus direaliasikan agar tidak mengecewakan para petani sawit tersebut.

“Kalau Prabowo-Gibran menang terpilih menjadi presiden-wakil presiden di 2024, maka permintaan 5 usulan dari APPKSI harus di realiasikan agar tidak membuat kecewa para petani sawit tersebut,” ucap Ludiro.

Selain itu, kata Ludiro APPKSI yakin bahwa Prabowo-Gibran akan mengabulkan lima usulan tersebut.

Menurut dia, nasib petani memiliki banyak harapan terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran khususnya pertanian kelapa Sawit.

“Tentunya nasib petani memiliki banyak harapan terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran khususnya pertanian kelapa Sawit. Karena mereka sudah sangat dikecewakan,” ujarnya.

Dia menambahkan, sudah saatnya para petani Sawit mendapatkan perhatian baik dari pendidikan, kesehatan dan kehidupan yang layak.

“Para petani Sawit butuh perhatian baik untuk pendidikan anak-anaknya , kesehatan dan kehidupan yang layak,” ucapnya.

Ditempat terpisah, Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo -Gibran, Haris Rusli Moti menyambut baik adanya dukungan dari Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) kepada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

“Kami sangat senang adanya dukungan dari Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia kepada Prabowo-Gibran, karena ini akan menambah kekuatan politik untuk menangkan satu putaran di Pilpres 2024,” kata Haris Rusli.

Haris mengatakan, bahwa lima usulan APPPKSI akan terwujud bila Prabowo-Gibran menang pada pilpres 2024. Keyakinan itu bisa dilihat dari program Prabowo-Gibran yang memperhatikan nasib para petani serta petani sawit.

Adanya dukungan APPKSI ini membuktikan bahwa capres-cawapres nomor urut 2 itu bisa memberikan harapan baru dan kehidupan yang layak bagi para petani, khusus petani sawit.

“Dukungan APPKSI ini membuktikan bahwa presiden-cawapres nomor urut dua itu bisa memberikan harapan baru dan kehidupan yang layak bagi para petani, khusus petani sawit,” bebernya. (ASR)