BERITA62.COM – Sejak Pertamina menghapus penjualan Premium, otomatis masyarakat di daerah hanya punya pilihan Pertamax – atau yang lebih murah Pertalite – sebagai bahan bakar kendaraan. Namun informasi yang beredar di masyarakat bahwa Pertalite dapat merusak mesin kendaraan, membuat sebagian pemilik kendaraan bingung harus memilih bahan bakar yang mana karena di antara kedua bahan bakar tersebut terdapat selisih harga lebih dari Rp 3.000.
Lalu, benarkah Pertalite dapat merusak mesin sepeda motor? Berikut penjelasannya yang dikutip dari Carmudi.co.id, Pertamina.com dan Autofun.co.id:
Pertalite adalah salah satu bahan bakar minyak produk Pertamina yang memiliki angka oktan 90. Oktan adalah bilangan yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bahan bakar tersebut terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bahan bakar ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Pertalite berwarna hijau terang dan jernih. Dengan oktan 90, Pertalite cocok dikonsumsi kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Sedangkan Pertamax memiliki kandungan minimal oktan 92 sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi 9,1 – 10,1. Khususnya kendaraan dengan teknologi terkini seperti Electronic Fuel Injection atau EFI.
Dari efek positifnya, Pertalite memiliki oktan lebih tinggi dibandingkan Premium yang memiliki oktan 88. Bahkan dengan Dengan tambahan additive Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas.
Harganya masih di bawah Pertamax. Kemudian Pertalite hanya memiliki kandungan sulfur dengan mencatat angka maksimal 0,05 m/m atau setara 200 ppm, serta tidak mempunyai kandungan timbal.
Meski demikian, tidak semua jenis sepeda motor dan mobil bisa menggunakan Pertalite sebagai bahan bakarnya. Karena Pertalite hanya digunakan untuk kendaraan dengan mesin di bawah 125 cc.
Jika tetap ngotot mengunakan Pertalite pada kendaraan dengan mesin di atas 125 cc efeknya bagaimana? Jangan dicoba karena bisa mengakitbatkan mesin ngelitik atau knocking.
Pertalite memiliki angka oktan 90, jika digunakan untuk motor ataupun mobil yang harus menggunakan BBM beroktan tinggi, maka penggunaan Pertalite bisa membuat umur komponen pada kendaraan lebih pendek.
Khususnya kendaraan yang sudah memenuhi standar Euro 4 dan sudah dilengkapi catalytic converter.8 ene 2022, penggunaan Pertalite bisa merusak komponen mesin, sehingga biaya perawatan kendaraan bisa lebih mahal. (AFS)