BERITA62.COM, Barito Timur – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tamiang Layang menerima pelimpahan 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya, Rabu, 19 Maret 2025.
Pemindahan ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah kelebihan kapasitas (overcrowded) di Lapas Palangka Raya.
Proses pelimpahan berlangsung dengan pengawalan ketat dan didampingi oleh Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Palangka Raya, Pirhansyah, serta Kepala Subseksi Registrasi, Imam Suryadi, bersama sejumlah pegawai pemasyarakatan lainnya.
Sementara itu, di Rutan Tamiang Layang, penerimaan warga binaan dipimpin langsung oleh Kepala Rutan, Arief Budi Prasetya, yang didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan, Wahyu Cahyadi, serta Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Junaidi.
Setibanya di Rutan Tamiang Layang, para warga binaan menjalani serangkaian prosedur pemeriksaan, termasuk verifikasi dokumen, penggeledahan barang dan badan, pembagian inventaris, serta pemeriksaan kesehatan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi mereka sebelum ditempatkan di blok hunian baru.
Karutan Tamiang Layang, Arief Budi Prasetya, menjelaskan bahwa pemindahan ini merupakan upaya bersama untuk mengurangi kepadatan di Lapas Palangka Raya sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan.
“Pemindahan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi pengelolaan warga binaan untuk mencegah gangguan keamanan akibat tingginya jumlah penghuni di satu tempat. Rutan Tamiang Layang siap menerima dan memberikan pembinaan sesuai standar yang berlaku,” ujar Arief.
Ia juga mengingatkan para warga binaan yang baru dipindahkan agar menaati aturan dan menjalani masa pidana dengan sikap disiplin.
“Kami di sini selalu berusaha memberikan pembinaan dan kehidupan yang layak bagi semua warga binaan. Tolong jalani ini dengan baik, syukuri, dan anggaplah sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri,” pesannya.
Dengan adanya pemindahan ini, diharapkan pengelolaan warga binaan di kedua lembaga pemasyarakatan dapat berjalan lebih optimal dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. (BME-1)