BERITA62.COM, Barito Timur – Jalan A Yani di depan Wisma MG, Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur berubah menjadi genangan air yang mengganggu arus lalu lintas dalam beberapa hari terakhir.
Pengendara motor sering terlihat berhati-hati melintas, sementara beberapa warga berdiri di tepi jalan, menatap prihatin genangan yang kian meluas.
Kondisi ini memaksa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barito Timur bertindak. Selasa pagi, 24 Desember 2024, tim dari DLH tiba di lokasi dengan peralatan lengkap. Mereka langsung memeriksa gorong-gorong di sekitar jalan yang dicurigai menjadi sumber masalah.
Di bawah guyuran hujan, mereka tampak sibuk membersihkan gorong-gorong yang penuh dengan tumpukan sampah.
“Gorong-gorongnya tersumbat parah. Sampah ini jelas buangan manusia yang sembarangan,” ungkap Kepala DLH Barito Timur, Mishael.
Menurut Mishael, masalah ini sebenarnya sederhana, kebiasaan membuang sampah sembarangan. Namun, dampaknya jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Ketika selokan tersumbat, air hujan tidak memiliki jalur untuk mengalir. Alhasil, air meluap dan menggenangi jalan.
“Selokan itu sebenarnya cukup besar untuk mengalirkan air dengan baik. Tapi kalau dipenuhi sampah seperti ini, ya pasti mampet,” ujar Mishael sambil mengirimkan video yang menunjukkan sampah-sampah menghalangi aliran air.
Kerja keras petugas akhirnya membuahkan hasil. Aliran air kembali lancar, dan genangan pun surut hingga menghilang sepenuhnya.
Kejadian ini bukanlah yang pertama, dan kemungkinan besar bukan yang terakhir, jika masyarakat tidak segera berubah. Mishael dengan tegas mengingatkan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita semua bertanggung jawab. Jangan buang sampah sembarangan, terutama ke selokan. Kalau ini terus dibiarkan, banjir lokal seperti ini akan jadi masalah yang berulang,” pesannya.
Ia juga mengimbau agar warga lebih aktif dalam menjaga saluran air di sekitar lingkungan mereka. Dengan begitu, permasalahan seperti ini bisa dicegah sejak dini.
Tindakan sigap DLH dalam menangani genangan air ini mendapat apresiasi dari warga sekitar. Mereka berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
“Ini bukan cuma soal genangan air, tapi bagaimana kita memperlakukan lingkungan. Kalau saluran air bersih, tentu kita juga lebih nyaman,” kata seorang warga yang ikut menyaksikan proses pembersihan.
Penanganan ini membuktikan bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Dengan kebiasaan kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan, dampak besar seperti genangan air hingga banjir lokal dapat dihindari. (BME-1)