Umum  

Kepedulian Ketua KNPI Barito Timur di Tengah Warga Terdampak Banjir Pematang Karau

Ketua KNPI Barito Timur, Adi Mula Nakalelu HA Garoe, saat menyerahkan bantuan kepada warga Desa Muruduyung yang rumahnya dilanda banjir, Rabu, 11 September 2024. (Foto: Ist)

BERITA62.COM, Barito Timur – Sungai yang melintasi Desa Lebo, Nagaleah dan Muruduyung di Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur meluap, Rabu, 11 September 2024. Lebih dari seratus keluarga pasrah melihat air perlahan merangkak masuk ke rumah-rumah mereka, menggenangi perabotan, memaksa mereka menunda sejenak aktivitas sehari-hari.

Di saat yang tidak nyaman ini, bantuan dari Ketua KNPI Barito Timur, Adi Mula Nakalelu HA Garoe, datang mengetuk pintu mereka, sekedar untuk mengurangi beban saat tak dapat beraktivitas.

Adi dan rombongan KNPI, bersama Karang Taruna Barito Timur, Perdama Isa Utus, dan tokoh masyarakat M Yamin, menyalurkan paket barang kebutuhan pokok (Bapok) kepada 104 kepala keluarga yang terdampak banjir di tiga desa tersebut. Bantuan yang tak hanya berupa barang, tetapi juga ungkapan nyata dari rasa kemanusiaan yang dalam.

“Bantuan ini memang tidak besar, tapi kami berharap setidaknya bisa mengurangi beban yang dirasakan warga,” ujar Adi Garoe dengan penuh empati.

Dengan tatapan mata yang tulus, dia menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari tradisi panjang KNPI yang selalu berusaha hadir di tengah masyarakat yang dilanda bencana. Bagi Adi dan KNPI Barito Timur, membantu sesama bukanlah tugas, melainkan panggilan jiwa.

“Kami ingin menjadi bagian dari pemuda yang tidak hanya mengamati, tetapi juga bertindak ketika masyarakat membutuhkan,” lanjutnya.

Kepala Desa Lebo, Sri Boniadi, mewakili warganya mengucapkan terima kasih atas kepedulian KNPI. Baginya, Adi Garoe bukan hanya seorang pemimpin, tapi inspirasi bagi para pemuda Barito Timur yang harus belajar dari ketulusan pemimpin muda ini.

“Semoga Adi terus menjadi pemimpin yang amanah dan mampu membangkitkan semangat kepemudaan di Barito Timur,” harapnya.

Di desa lain, seperti Muruduyung, Kepala Desa Margedut pun turut menyuarakan rasa syukurnya. Baginya, banjir ini bukan hal yang baru, namun setiap kali air datang, ketidakpastian tetap menyisakan kecemasan. Ia telah mengimbau warganya agar selalu siap menghadapi ancaman banjir, tapi tetap saja, ketika air mulai merambat masuk, tak ada yang benar-benar siap menghadapi segala kemungkinan.

Desa Nagaleah, yang dipimpin oleh M Subli, merasakan dampak banjir bukan hanya pada rumah-rumah mereka, tetapi juga pada sumber penghidupan. Para petani karet yang bergantung pada hasil sadapan harus menunda pekerjaan mereka, membuat perut-perut yang bergantung pada hasil ladang karet ikut terancam.

“Bantuan ini, meski kecil, sangat berarti bagi kami. Ini membantu mengurangi beban warga yang sedang kesulitan,” tutur Subli dengan nada lega.

Banjir mungkin akan selalu menjadi bagian dari kehidupan warga di Pematang Karau, tapi kepedulian dan solidaritas akan terus mengalir di antara mereka. Di tengah derasnya arus bencana, selalu ada tangan-tangan yang siap mengulurkan bantuan seperti KNPI Barito Timur. (ADVERTORIAL)