BERITA62.COM, Barito Timur – Desa Pulau Patai di Kabupaten Barito Timur menjadi pusat perhatian pada Minggu, 18 Agustus 2024. Derap langkah 3.050 pengunjung riuh memenuhi area sekitar Lubuk Ulu Padang di desa itu untuk menyaksikan sebuah tradisi tua yang hidup kembali—Festival Nariuk 4.
Festival ini bukan sekadar ajang menangkap ikan. Ia adalah perayaan yang memanggil akar budaya Dayak Maanyan, mengajak seluruh generasi untuk tidak melupakan tradisi leluhur yang kian hari kian rentan ditelan zaman.
Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Timur, Panahan Moetar, membuka perhelatan akbar ini. Dengan menancapkan Tariuk, tombak tradisional yang menjadi alat utama dalam perburuan ikan, Panahan memberi sinyal dimulainya festival. Diikuti oleh ratusan peserta yang penuh semangat, satu per satu mereka turun ke sungai, memulai ritual yang telah berlangsung turun-temurun.
Panahan Moetar mengatakan masyarakat Barito Timur wajib melestarikan budaya turun temurun dari leluhur, termasuk cara menangkap ikan secara tradisional.
“Kita juga bersyukur atas nama pemerintah daerah karena Festival Nariuk 4 berjalan dengan baik dan terjadi peningkatan jumlah peserta dibanding tahun sebelumnya, menjadi 420 orang pada tahun ini,” ucapnya saat diwawancarai usai festival.
Dengan antusiasme masyarakat tersebut, ke depan Pemkab Barito Timur akan berusaha untuk melengkapi fasilitas di lokasi festival. Pemerintah daerah juga berencana untuk mengusulkan ke pemerintah provinsi dan pusat agar Festival Nariuk menjadi salah satu agenda pariwisata nasional.
“Nariuk memiliki karakter tersendiri, pada saat air surut memasuki musim kemarau baru bisa dilakukan. Kita akan tetap mempertahankan tradisi budaya leluhur kita dengan menjaga kelestarian sumber daya air kita di sini,” tandas Panahan.
Nariuk merupakan kebiasaan masyarakat Dayak dalam menangkap ikan secara tradisional dengan alat berbentuk tombak khusus yang dinamakan Tariuk.
Nariuk biasanya dilakukan pada musim kemarau saat air sungai mulai surut. Saat itu para pemburu ikan beramai-ramai masuk ke lubuk atau bagian sungai yang dalam dan menusuk-nusukkan Tariuk ke dasar sungai.
Tariuk yang mengenai ikan ditandai dengan ujung Tariuk yang bergetar dan mengeluarkan bunyi. Pemilik Tariuk kemudian akan menyelam untuk mengambil ikan yang tertancap Tariuk.
Festival Nariuk 4 juga dihadiri Pj Bupati Barito Timur, Kepala Disbudparpora Barito Timur, Plt Kepala DPMDSos Barito Timur, Camat Dusun Timur, sejumlah anggota DPRD Barito Timur, Ketua Karang Taruna Barito Timur, tokoh adat, para sponsor dan donatur serta undangan lainnya.
Selain digelar menggunakan APBDes Pulau Patai, Festival Nariuk 4 juga didukung oleh sponsor dan donatur, yaitu Adi Mula Nakalelu HA Garoe, Bias Layar, Depe, Ampera AY Mebas, Ariantho S Muler, M Yamin, I Putu Widid Septiawan, Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang dan PT AEP SGM BBE. (BME-1)