BERITA62.COM, Barito Timur – Malam menjelang 17 Agustus 2024, Desa Ampari di Kabupaten Barito Timur berubah menjadi lautan cahaya. Ratusan obor dinyalakan, menghidupkan suasana perayaan yang penuh semangat di desa ini. Dalam nuansa malam yang syahdu, pawai obor digelar dengan semarak, menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.
Sejak sore hari, persiapan pawai sudah dimulai. Di lapangan desa, Ketua Karang Taruna Ampari Berkarya, Mita Rariani, bersama dengan anggota karang taruna, pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Satlinmas, bekerja sama menyiapkan segala kebutuhan. Tarub didirikan, dan obor-obor dirakit dengan hati-hati.
Persiapan ini membangkitkan kembali kenangan akan semangat juang para pahlawan.
Saat malam tiba, pawai dimulai dengan ratusan peserta yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, tokoh masyarakat, pemerintah desa dan anggota karang taruna.
Dengan wajah penuh semangat, mereka membawa obor yang menyala, menyusuri jalan desa yang gelap. Obor-obor itu menjadi simbol perjuangan, menggambarkan bagaimana dulu para pahlawan mengandalkan cahaya sederhana untuk menuntun mereka menuju cita-cita besar: kemerdekaan.
Kepala Desa Ampari, Rismodo, membuka pawai itu dengan membangkitkan semangat.
“Pawai obor ini bukan hanya sekadar ritual, tapi replika dari semangat para pahlawan yang berjuang tanpa kenal lelah. Dulu, hanya dengan obor mereka mengarungi malam, tapi nyala semangat mereka menerangi seluruh nusantara,” ujar Rismodo dalam keterangannya selepas pawai.
Di sepanjang jalan, suasana semakin meriah. Warga yang menonton dari pinggir jalan turut menyemarakkan pawai. Mereka seakan-akan tersedot ke dalam lorong waktu, menyaksikan kembali bagaimana para pahlawan dulu memperjuangkan kemerdekaan dengan penuh semangat meski dalam keterbatasan.
“Pawai obor ini juga menjadi refleksi bagi masyarakat Desa Ampari tentang pentingnya menjaga rasa kebangsaan dan cinta tanah air,” kata Rismodo.
Melalui nyala api di tangan mereka, tersirat pesan bahwa semangat kebangsaan tidak boleh padam, sebaliknya harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. (BME-1)