Umum  

Mengenang Tradisi dan Memupuk Semangat Nasionalisme Lewat Lomba Tanuhui di Kecamatan Pematang Karau

Lomba Tanuhui di Kecamatan Pematang Karau, Selasa, 13 Agustus 2024. (Foto: Ist)

BERITA62.COM, Barito Timur – Kecamatan Pematang Karau di Kabupaten Barito Timur merayakan semangat HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang unik dan penuh makna, Selasa, 13 Agustus 2024.

Bukan lomba-lomba biasa yang meriah dengan tawa dan semangat kompetisi, tetapi sebuah perayaan budaya yang mengakar kuat pada tradisi lokal. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Lomba Tanuhui—lomba mendongeng dalam bahasa daerah yang memikat hati setiap orang yang hadir.

Tanuhui, merupakan bentuk sastra lisan khas Barito Timur, mirip dengan mendongeng namun memiliki kekhasan tersendiri. Bercerita dalam bahasa Maanyan, Tanuhui adalah cara masyarakat setempat menjaga dan merawat warisan budaya leluhur mereka.

Kisah-kisah yang disampaikan melalui Tanuhui bisa berupa kejadian nyata, cerita rakyat atau fiksi yang sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan.

Bagi Camat Pematang Karau, Setia Murni, Tanuhui bukan cuma seni bercerita, tetapi juga jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan tradisi yang hampir terlupakan.

“Melalui Tanuhui, kita bukan hanya bercerita, tapi juga mendidik dan menghibur dengan cara yang kaya akan nilai-nilai budaya kita sendiri,” jelas Setia Murni dengan penuh semangat.

Lomba Tanuhui ini pun menjadi ajang bagi pelajar SMP dan SMA sederajat di Kecamatan Pematang Karau untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mempertahankan tradisi lokal.

Setiap sekolah wajib mengirimkan perwakilan, tanpa batasan jumlah peserta. Panitia menetapkan kriteria penilaian yang mencakup intonasi suara, penghayatan cerita, penampilan, serta penguasaan panggung—semua aspek yang akan menentukan siapa yang paling mahir dalam membawa penonton larut dalam cerita mereka.

Namun, perayaan ini tidak hanya berhenti di situ. Kecamatan Pematang Karau juga menggelar berbagai lomba lain yang tak kalah meriah dan penuh keceriaan. Dari lomba balita sehat hingga lomba bola voli, seluruh masyarakat terlibat, dari anak-anak hingga orang dewasa. Lomba-lomba yang digelar, seperti lomba makan biskuit, makan pisang, hingga estafet air dengan gelas di kepala, bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat kebersamaan dan kekompakan di antara warga.

Perayaan ini juga melibatkan banyak pihak, termasuk mahasiswa KKN dari Universitas Palangka Raya, yang turut serta membantu dalam berbagai kegiatan.

“Kepanitiaan dalam peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia ini melibatkan lintas sektor dan dibantu mahasiswa KKN. Ini bukan hanya soal memeriahkan hari kemerdekaan, tetapi juga tentang mengenang jasa para pahlawan dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, dan cinta tanah air,” tambah Setia Murni. (AW)