BERITA62.COM, Cianjur – Presiden RI Joko Widodo mengajak keluarga besar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dimulai dari desa. Menjelang Pemilu 2024, Presiden berharap suasana damai terus terjaga dan pembangunan desa tidak terganggu.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya pada Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi Tahun 2023, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 26 September 2023.
“Saya titip karena suasana sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu pilpres (pemilihan presiden), entah itu pemilu hangat itu biasa tapi yang harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan,” katanya.
Jokowi menambahkan, Indonesia memiliki suku yang beragam dan jika terjadi konflik dari keberagaman tersebut akan sulit terselesaikan. Untuk itu, Presiden pun mendorong Parmusi untuk turut memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga perdamaian.
“Inilah pemahaman-pemahaman yang harus diberikan pada masyarakat bahwa yang namanya persatuan dan kesatuan itu sangat penting. Jangan sampai nanti tiga calon (presiden) ini sudah terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan-makan bersama bareng, yang di bawah masih ribut,” ujarnya.
Menurut Presiden, perbedaan pilihan saat pesta demokrasi nanti merupakan hal yang wajar dan tidak perlu diributkan. Apalagi proses demokrasi tersebut selalu dijalani bangsa Indonesia setiap lima tahun sekali.
“Perbedaan pilihan itu wajar, enggak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam pemilu, dalam pilpres, dalam pilkada [pemilihan kepada daerah] itu juga wajar, biasa,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Kepala Negara mengajak Parmusi untuk terus memperkuat toleransi dengan memperkokoh fondasi kerukunan umat beragama agar menjadi bangsa yang bersatu dan maju.
“Marilah kita terus merawat kerukunan kita, merawat toleransi kita, memperkokoh ukhuwah islamiah kita, memperkokoh ukhuah wathaniyah kita, memperkokoh ukhuwah insaniah kita, agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang maju, bangsa yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” tandasnya. (FID/UN)