BERITA62.COM, Barito Timur – Festival Anggrek I yang digelar di Tahura Anggrek Pama Magaram Persada, Desa Siong, Kabupaten Barito Timur, berlangsung meriah, Sabtu, 22 November 2025. Selain menampilkan potensi anggrek lokal, ajang perdana ini juga melahirkan para juara dari berbagai kategori lomba.
Pada Lomba Anggrek Bebas, juara pertama diraih oleh Ade Franita dengan koleksi Phap Hybrid Pink, disusul Lelayati dengan Phap Purple White di posisi kedua, dan Rena dengan Phap Guadelova sebagai juara ketiga. Sementara Lomba Anggrek Tata Design Media Tanam menempatkan Rena sebagai juara pertama lewat anggrek Golden Shower, kemudian Yemima di posisi kedua dan Lela sebagai juara ketiga, masing-masing dengan anggrek jenis Dendrobium.
Untuk Lomba Vlog Video kategori umum, Rahmelinda Sandang berhasil keluar sebagai pemenang.
Adapun pada Lomba Menulis Artikel kategori pelajar, terdapat 12 nama yang ditetapkan sebagai pemenang, yaitu: Adhellia Noor Puteri (SMKN Paku), Sisionia Lovelya (SMAN 1 Dusun Tengah), Naomi Oktaria Mahai (SMPN 1 Tamiang Layang), Bill Yakob Paruna (SMAN 1 Tamiang Layang), Kaffa Maklie (SMPN 1 Benua Lima), Delta Harianti (SMAN 1 Paju Epat), Sherine Hendriani (SMAN 1 Tamiang Layang), M Rafly, Brily Chrisanty Pastyzari (SMAN 1 Tamiang Layang), Ihsanuddin (SMPN 1 Benua Lima), Gregoriana Jelsi Seran (SMKN Paku), dan Fengky Alvidiano (SMAN Awang Lapai).
Selain perlombaan yang kental nuansa edukatif, festival juga mengadakan Lomba Mangatek (ketapel). Pada kategori putri, juara pertama diraih Hemi, juara kedua Wasilah dan juara ketiga Rabiatul. Kategori putra dimenangkan Fahrianul sebagai juara pertama, kemudian Alvin dan Lando menyusul di posisi kedua dan ketiga.
Kepala Desa Siong, Meiyanto, menyampaikan apresiasi sekaligus harapan besar agar festival ini dapat menjadi agenda wisata tahunan Kabupaten Barito Timur.
“Festival Anggrek merupakan festival perdana yang dilaksanakan di Taman Anggrek Desa Siong dan salah satu festival yang mempunyai keistimewaan tersendiri,” ujarnya.
Meiyanto mengatakan, kehadiran festival ini menjadi upaya mengenalkan kekayaan alam lokal, khususnya potensi anggrek hitam sebagai ikon daerah. Dukungan pemerintah daerah, Dinas Pariwisata, serta Karang Taruna juga dinilai menjadi dorongan utama terselenggaranya acara tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat dan panitia yang mempercayakan kami sebagai tuan rumah,” tuturnya.
Tahura Anggrek Pama Magaram Persada dengan luas hampir 10 hektare sebelumnya juga telah menjadi lokasi sejumlah kegiatan pariwisata daerah, termasuk Festival Hammock pada 2023. Kondisi ini diyakini memperkuat posisi Desa Siong sebagai destinasi wisata alam yang patut dikembangkan.
“Besarnya harapan kami ke depan adalah perhatian khusus dari pihak pemerintah kabupaten agar bisa membantu untuk lebih baik dan tertata,” ucapnya seraya memohon maaf atas kekurangan dalam penyelenggaraan perdana ini.
Meiyanto menegaskan komitmen desa untuk terus berbenah dan berharap Festival Anggrek dapat menjadi agenda rutin setiap tahun.
“Harapan kami semua semoga di even-even tahun selanjutnya dapat dipercayakan kembali menjadi tuan rumah dan Festival Anggrek ini bisa kami agendakan dalam kegiatan setiap tahun,” katanya. (BME-1)







