BERITA62.COM, Barito Timur – Upaya mencegah praktik pernikahan usia dini di Kabupaten Barito Timur terus digencarkan. Pemerintah daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) khusus untuk mengatur dan menekan angka pernikahan anak.
Ketua DPRD Barito Timur, Nursulistio, menyampaikan bahwa langkah tersebut diambil setelah adanya inventarisasi dari dinas terkait mengenai meningkatnya kasus pernikahan dini yang berujung pada perceraian, kekerasan, hingga persoalan tanggung jawab dalam rumah tangga.
“Belakangan ini kita banyak menemukan pernikahan anak usia dini. Dampaknya beragam, mulai dari perceraian, kekerasan, hingga pasangan yang tidak siap secara mental maupun ekonomi,” ujar Nursulistio usai rapat paripurna, Senin, 22 September 2025.
Menurutnya, sebagai bentuk antisipasi, DPRD menerima usulan pemerintah daerah untuk membentuk regulasi khusus. Saat ini pembahasan baru memasuki tahap awal, dan diharapkan dalam waktu satu bulan sudah dapat dirampungkan.
“Hari ini baru tahapan awal untuk membuat Perda dan kita tindak lanjuti. Mudah-mudahan bulan depan sudah selesai,” tegasnya.
Nursulistio juga mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, agar lebih ketat mengawasi aktivitas anak dan membimbing mereka agar terhindar dari pergaulan bebas yang berpotensi menyeret pada pernikahan dini.
“Pernikahan itu momen sakral, idealnya hanya sekali seumur hidup. Karena itu dibutuhkan kesiapan lahir batin dari kedua pasangan. Orang tua dan masyarakat punya peran penting memastikan anak-anak siap menikah di usia yang tepat,” jelasnya.
Ketua DPRD menambahkan, tidak sedikit pasangan yang sebenarnya belum siap menikah, namun karena tekanan lingkungan akhirnya menikah di bawah tangan. Kondisi tersebut menurutnya berpotensi menimbulkan masalah baru dalam rumah tangga.
“Kalau pernikahan dilakukan tanpa kesiapan, dampaknya bisa perceraian dan persoalan lain. Kita ingin melalui Perda ini, pernikahan benar-benar menjadi kebutuhan yang matang sehingga mampu membina rumah tangga yang harmonis serta melahirkan generasi yang berkualitas,” pungkas Nursulistio. (BME-1)