BERITA62.COM, Barito Timur – Keluarga besar Bunan Nataloto menggelar upacara adat Buntang Hajat selama lima belas hari di RT 13 Desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur. Tradisi adat Dayak Maanyan ini akan berlangsung hingga 15 Juli 2025.
Buntang Hajat merupakan upacara adat suku Dayak Maanyan sebagai bentuk ungkapan syukur atas rezeki, kesehatan, atau umur panjang. Selain itu, upacara ini juga dilaksanakan untuk memenuhi nazar atau janji yang pernah diucapkan kepada leluhur atau Sang Pencipta, terutama jika suatu keinginan telah terkabul.
Penghulu Adat Desa Jaar, Idang, menjelaskan bahwa pelaksanaan Buntang Hajat oleh keluarga Bunan Nataloto bertujuan untuk menepati nazar yang pernah disampaikan oleh almarhum nenek mereka, Waten Kakat atau Ineh Rinsen, lebih dari 50 tahun lalu.

“Tujuan Buntang Hajat ini untuk mempertanggungjawabkan janji mereka (Ineh Rinsen) terhadap Piumung (roh leluhur) mereka yang dulu tinggal di hutan,” jelas Idang, usai memimpin pemindahan roh leluhur, Kamis, 3 Juli 2025.
Selama prosesi, roh leluhur secara simbolik dpindahkan dari Penangkulan (pohon besar) di Desa Didi ke balai khusus yang telah dipersiapkan untuk ritual. Seluruh rangkaian kegiatan adat ini akan diatur oleh mantir adat sesuai dengan kepercayaan Kaharingan yang mengagungkan Ranying Hatalla Langit sebagai Sang Pencipta.
Idang berharap agar tradisi Buntang Hajat dapat terus dilestarikan oleh generasi muda sebagai warisan budaya masyarakat Dayak Maanyan.

“Jangan sampai karena perkembangan zaman, tradisi ini hilang begitu saja. Ini harus dilestarikan,” tegasnya.
Acara pembukaan Buntang Hajat dihadiri oleh Wakil Bupati Barito Timur, para tokoh adat, damang adat, mantir adat, tokoh masyarakat, serta sejumlah undangan lainnya. (BME-1)