BERITA62.COM, Barito Timur – Siapa sangka, ternak kambing bisa menjadi jalan menuju prestasi? Kelurahan Taniran membuktikan bahwa kegiatan peternakan yang digarap dengan serius mampu menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat.
Berkat inovasi dan kerja keras mereka dalam mengembangkan program peternakan kambing, Taniran berhasil menyabet Juara 1 dalam ajang Bina Desa Award Kabupaten Barito Timur yang digelar di Halaman Museum Lewu Hante Taniran, Senin, 26 Mei 2025.
Bina Desa Award ini merupakan yang pertama digelar di Kecamatan Benua Lima, dengan melibatkan empat peserta, Kelurahan Taniran, Desa Bagok, Desa Gudang Seng dan Desa Banyu Landas.
Masing-masing desa menampilkan program unggulan yang mencerminkan semangat kemandirian dan pemberdayaan berbasis potensi lokal, mulai dari sektor peternakan, pertanian, lingkungan hingga sosial kemasyarakatan.
Taniran mencuri perhatian dewan juri melalui program pengembangan peternakan kambing yang digagas oleh Kelompok Tani Podo Mulyo. Program ini dimulai sejak 2023 dengan pengadaan anak kambing dan berlanjut pada 2024 dengan pengadaan mesin chopper untuk produksi pakan serta pelatihan penggunaannya kepada anggota kelompok.
Meski menghadapi berbagai kendala, semangat warga Taniran tetap membara. Ketua Kelompok Bina Desa Kelurahan Taniran, Rian Permana, mengungkapkan bahwa minimnya pengetahuan teknis, keterbatasan obat-obatan ternak, serta tidak adanya pendampingan dari penyuluh peternakan menjadi tantangan utama yang mereka hadapi.
“Selain itu, belum adanya pasar ternak di Barito Timur juga menjadi hambatan besar yang menyebabkan lambatnya proses penjualan hasil ternak,” ujar Rian. Namun ia tetap optimistis.
“Kami punya keunggulan dalam hal ketersediaan pakan. Di Taniran, sumber pakan sangat melimpah, sehingga keberlangsungan usaha ternak kambing sangat memungkinkan untuk dikembangkan,” lanjutnya.
Program Bina Desa Award sendiri merupakan bagian dari tanggung jawab sosial PT Adaro Indonesia yang telah berjalan lebih dari sepuluh tahun. Menurut Section Head PT Adaro Indonesia, Yuri Budhi Sujalmi, ajang ini menjadi sarana untuk mengevaluasi sekaligus memacu kreativitas desa dalam membangun kemandirian.
“Program ini adalah bentuk komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat, mendengar kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan nyata,” katanya.
Yuri menegaskan bahwa Adaro akan terus melanjutkan program Bina Desa tanpa melihat hasil kompetisi semata.
“Tujuan utamanya adalah terwujudnya desa yang mandiri dan berdaya,” imbuhnya.
Dalam hasil penilaian akhir, Kelurahan Taniran ditetapkan sebagai Juara 1 berkat keberhasilan mereka mengintegrasikan program peternakan kambing secara menyeluruh. Desa Bagok menyusul di posisi kedua melalui pengembangan pertanian beras lokal. Juara ketiga diraih Desa Gudang Seng dengan inovasi pengadaan air bersih, sementara Desa Banyu Landas menyabet Juara Harapan 1 lewat program peternakan ayam dan penyediaan fasilitas tenda serbaguna untuk kegiatan sosial masyarakat.
Keberhasilan Taniran menjadi inspirasi bahwa pembangunan desa tak selalu harus berangkat dari hal besar. Dari kandang kambing yang sederhana, muncul harapan dan cita-cita untuk masa depan yang lebih mandiri dan berdaya. (BME-1)