BERITA62.COM, Barito Timur – Rutan Kelas IIB Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur terus memperkuat pembinaan kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan bimbingan konseling berbasis support group yang digelar di ruang serbaguna Rutan, Sabtu, 6 Desember 2025.
Program ini menjadi strategi preventif sekaligus kuratif untuk menjaga kesehatan mental warga binaan selama menjalani masa pidana, sekaligus menumbuhkan ketahanan psikologis dan sikap saling peduli.
Kegiatan konseling difasilitasi oleh peserta MagangHub Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Batch 2 melalui psikolog Sonyha Anathalia, bersama dua Pembina Kepribadian Rutan Tamiang Layang, yakni Titha Widya Clara dan Resto.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib dan kondusif dengan dukungan jajaran pengamanan yang dipimpin Komandan Jaga Regu I, Efno Junianson.
Dalam sesi tersebut, Sonyha Anathalia menerapkan metode support group, yaitu pendekatan konseling kelompok yang memungkinkan para WBP saling berbagi cerita, pengalaman hidup, serta beban emosional dalam suasana yang aman dan terbuka.
Untuk mencairkan suasana, sesi juga diperkaya dengan permainan ringan dan ice breaking yang mendorong interaksi positif antarpeserta. Sebanyak lebih dari 20 WBP yang mewakili 2 hingga 3 kamar hunian terlihat antusias mengikuti kegiatan.
Program bimbingan konseling ini direncanakan berlangsung rutin setiap hari Sabtu selama enam bulan ke depan, hingga seluruh WBP mendapatkan kesempatan mengikuti sesi secara bergiliran dan merata.
Sonyha Anathalia menilai metode support group sangat efektif diterapkan di lingkungan pemasyarakatan.
“Ketika mereka merasa didengar dan tidak dihakimi, proses pemulihan batin akan berjalan lebih baik. Di sini mereka belajar bahwa mereka tidak sendirian dan masih memiliki harapan untuk berubah,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Rutan Tamiang Layang, Agung Novarianto, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut.
“Kami sangat mendukung pelaksanaan program bimbingan konseling ini. Kegiatan seperti ini bukan hanya membantu WBP memahami diri mereka lebih baik, tetapi juga memberi ruang bagi mereka untuk saling menguatkan. Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan pembinaan yang holistik dan berkelanjutan,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Rutan Tamiang Layang berharap para WBP mampu meningkatkan kemampuan pengelolaan emosi, membangun pola pikir yang positif, serta mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih sehat secara mental saat kembali ke tengah masyarakat.
Program ini juga menjadi wujud komitmen pemasyarakatan dalam menjalankan fungsi pembinaan yang humanis dan berorientasi pada reintegrasi sosial. (BME-1)







