Umum  

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Barito Timur

Berdasarkan analisis perkembangan musim kemarau, Kalimantan Tengah, termasuk Kabupaten Barito Timur, secara umum telah memasuki musim hujan.

Cuaca mendung di Kota Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Rabu, 17 September 2025.

BERITA62.COM, Barito Timur – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Barito Timur, untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa waktu ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Sanggu, Eko Bambang Minarto, menjelaskan bahwa dinamika atmosfer terkini menunjukkan beberapa faktor penyebab meningkatnya intensitas hujan di wilayah Kalimantan Tengah.

“Terdapat belokan angin dan konvergensi di wilayah Kalimantan Tengah yang menyebabkan penumpukan massa udara. Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah setempat,” paparnya, Rabu, 17 September 2025.

Selain itu, lanjut Eko, terdeteksi Bibit Siklon Tropis 98W di sekitar Laut Filipina Barat yang ikut memengaruhi cuaca di Indonesia.

“Bibit siklon tropis tersebut meskipun tidak berdampak langsung, tetap berkontribusi terhadap kondisi atmosfer sehingga meningkatkan potensi hujan di Kalimantan Tengah,” tambahnya.

Berdasarkan analisis perkembangan musim kemarau, Kalimantan Tengah, termasuk Kabupaten Barito Timur, secara umum telah memasuki musim hujan. Musim hujan ini dimulai pada Dasarian I (tanggal 1–10) hingga Dasarian II (tanggal 11–20) bulan Agustus tahun 2025.

Karena itu, BMKG mengeluarkan imbauan kewaspadaan terkait dampak hujan intensitas tinggi serta menyurati Pemkab Barito Timur melalui surat nomor e.B/ME.02.04/008/KSGB/IX/2025 untuk menyampaikan peringatan dini dan rekomendasi kewaspadaan terkait kondisi cuaca beberapa hari ke depan yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang.

“Kami juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan deras berdurasi singkat yang disertai petir dan angin kencang. Dampak yang mungkin timbul antara lain genangan air, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang,” imbuh Eko.

Lebih lanjut, BMKG mencatat adanya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang.

“Masyarakat diharapkan berhati-hati dan selalu memperhatikan informasi cuaca resmi dari BMKG,” pesan Kepala Stasiun Meteorologi Sanggu. (BME-1)