Tamping Rutan Tamiang Layang Tambah Bibit Pisang di Lahan SAE untuk Kemandirian Warga Binaan

Rutan Tamiang Layang sendiri menjadikan pengembangan SAE kebun luar sebagai bentuk komitmen dalam mencetak warga binaan yang mandiri dan produktif.

Tamping khusus kebun Rutan Tamiang Layang sedang menanam bibit pohon pisang, Selasa, 16 September 2025

BERITA62.COM, Barito Timur – Tahanan Pendamping (Tamping) khusus kebun Rutan Kelas IIB Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur terus menunjukkan konsistensi dalam mengembangkan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) kebun luar. Pada Selasa, 16 September 2025, mereka melaksanakan kegiatan rutin pembersihan lahan sekaligus menanam bibit tambahan sebagai kelanjutan program penanaman serentak pohon kelapa yang digelar sebelumnya.

Secara bertahap, lahan SAE kebun luar terus ditata dengan menambah variasi tanaman produktif. Setelah pohon kelapa, kini lahan tersebut diperkaya dengan bibit pohon pisang.

Diversifikasi tanaman ini diharapkan mampu memberi manfaat jangka panjang, baik dalam mendukung ketahanan pangan di lingkungan rutan maupun sebagai media pembelajaran bercocok tanam bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Staf Pelayanan Tahanan Bidang Bimbingan Kerja Rutan Tamiang Layang, Ahmad Fauzan, menyebut kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari program pembinaan.

“Melalui SAE, kami ingin memberikan pengalaman langsung kepada warga binaan agar memiliki keterampilan yang bermanfaat. Harapannya, setelah bebas nanti, mereka bisa menerapkan kemampuan ini dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fauzan menekankan bahwa kegiatan perawatan dan penanaman bibit ini juga menjadi salah satu indikator penilaian bagi warga binaan yang mengikuti program integrasi.

“Warga binaan yang terlibat di SAE menunjukkan keseriusan mereka dalam menjalani pembinaan. Ini tentu menjadi nilai tambah ketika mereka mengikuti program integrasi seperti asimilasi atau pembebasan bersyarat,” tambahnya.

Rutan Tamiang Layang sendiri menjadikan pengembangan SAE kebun luar sebagai bentuk komitmen dalam mencetak warga binaan yang mandiri dan produktif. Upaya ini sejalan dengan misi pemasyarakatan modern yang tidak hanya menekankan aspek pembinaan mental, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat menjadi bekal setelah kembali ke masyarakat.

Dengan konsistensi kegiatan ini, hasil pembinaan diharapkan tidak hanya bermanfaat selama warga binaan menjalani masa hukuman, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi masyarakat luas.

SAE kebun luar pun kian menjadi simbol nyata bahwa rutan dapat berfungsi sebagai ruang belajar dan pemberdayaan, bukan sekadar tempat menjalani pidana. (BME-1)