BERITA62.COM, Barito Timur – Pemerintah Kabupaten Barito Timur menegaskan komitmennya menjaga keamanan, ketertiban dan persatuan masyarakat melalui Apel Gabungan dan Doa Bersama yang digelar di halaman Kantor Bupati, Senin, 1 September 2025.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Bupati M Yamin dan dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), di antaranya Ketua DPRD Nursulistio, Kapolres AKBP Eddy Santoso, Kajari Rahmad Isnaini, Ketua Pengadilan Negeri Tamiang Layang Moch Isa Nazarudin, Pj Sekda Misnohartaku, serta pimpinan instansi vertikal, perwakilan perbankan, swasta, organisasi masyarakat, adat, pemuda dan tokoh masyarakat.
Dalam arahannya, Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah menghargai aspirasi masyarakat sepanjang disampaikan secara damai dan tidak anarkis. Ia mengingatkan agar warga tidak mudah terprovokasi isu yang dapat menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun fasilitas publik.
“Pemerintah sudah mengambil langkah strategis untuk menyikapi aspirasi masyarakat, sebagaimana dijelaskan langsung oleh Bapak Presiden pada Minggu, 31 Agustus 2025. Mari kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menyelesaikan tuntutan maupun persoalan kebangsaan lainnya. Yang terpenting, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan di Barito Timur, Kalimantan Tengah, dan Indonesia,” katanya.
Yamin juga mengimbau masyarakat lebih cermat menyikapi situasi nasional serta tidak mudah percaya pada berita bohong (hoaks) yang berpotensi memicu keresahan. Ia meminta perangkat daerah memperkuat komunikasi publik, cepat tanggap terhadap persoalan dan meningkatkan koordinasi antarinstansi.
Selain itu, ia menekankan peningkatan pelayanan publik di sektor kesehatan, kelistrikan, air bersih, hingga pelayanan administrasi. Ia juga meminta pemantauan ketat terhadap ketersediaan bahan pokok, BBM, dan elpiji agar tetap stabil serta terjangkau.
Aspek keamanan turut menjadi perhatian. Bupati mendorong patroli gabungan berskala besar oleh TNI-Polri, Satpol PP, Dishub, dan BPBD Damkar guna memastikan situasi tetap kondusif.
“Seluruh elemen, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi pemuda, ormas, LSM maupun masyarakat harus terus menjaga persatuan sesuai prinsip dan falsafah Lewu Hante dan Bartim SEGAH,” ujarnya.
Apel gabungan ditutup dengan doa lintas agama serta seruan menjaga semangat persatuan di tengah dinamika kebangsaan yang dihadapi Indonesia. (BME-1)
