Legislator Desak Pemkab Barito Timur Perhatikan Tugu Perbatasan di Desa Kambitin

Menurutnya, tugu perbatasan merupakan wajah pertama yang dilihat saat orang memasuki wilayah Barito Timur.

Anggota DPRD dari Partai Hanura, Reni Sugiarti, saat meninjau kondisi tugu perbatasan Kabupaten Barito dan Kabupaten Tabalong, yang sekaligus menjadi perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Minggu, 25 Agustus 2025.

BERITA62.COM, Barito Timur – Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur dari Partai Hanura, Reni Sugiarti, menyoroti kondisi tugu perbatasan di Desa Kambitin, Kecamatan Patangkep Tutui, yang dinilai tidak terawat dan jauh tertinggal dibandingkan tugu perbatasan milik Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Dalam peninjauan langsung ke lokasi pada Minggu, 24 Agustus 2025, Reni menyampaikan keprihatinannya. Ia menilai perbedaan mencolok antara kedua tugu tersebut menunjukkan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Barito Timur terhadap simbol daerahnya.

“Saya merasa prihatin dengan bangunan tugu perbatasan yang berdiri sejajar dengan tugu milik Kabupaten Tabalong. Tugu mereka begitu megah, bagus dan dirawat, sementara tugu kita sangat memprihatinkan, tidak terawat, ditumbuhi lumut dan sudah tidak jelas bentuknya,” ujar Reni.

Menurutnya, tugu perbatasan merupakan wajah pertama yang dilihat saat orang memasuki wilayah Barito Timur. Kondisi yang dibiarkan terbengkalai, kata Reni, mencerminkan lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap identitas wilayahnya sendiri.

“Dari segi tugu saja sudah terlihat bahwa hal kecil seperti ini pun luput dari perhatian pemerintah. Padahal simbol perbatasan adalah representasi daerah,” tegasnya.

Sebagai perwakilan rakyat, Reni mendorong Pemkab Barito Timur agar segera melakukan perbaikan, mulai dari pengecatan ulang, pemasangan lampu, hingga kemungkinan mendirikan pos penjagaan di sekitar tugu. Langkah tersebut, lanjutnya, penting untuk menegaskan identitas wilayah sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat desa perbatasan.

“Tentu kita tidak ingin kehilangan satu desa lagi. Oleh sebab itu, perhatikan masalah sekecil apa pun, termasuk keberadaan dan kondisi tugu perbatasan ini,” pungkasnya.

Peninjauan Reni diharapkan dapat menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar segera mengambil langkah nyata dalam menjaga simbol perbatasan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. (BME-1)