BERITA62.COM, Barito Timur – Puncak upacara adat Buntang Hajat keluarga besar Bunan Nataloto di RT 13 Desa Jaar Kabupaten Barito Timur, berlangsung khidmat dengan pelaksanaan Iparapa, Sabtu, 12 Juli 2025.
Ritual Iparapa merupakan inti atau puncak dari rangkaian upacara adat Buntang Hajat, yang ditandai dengan penyembelihan hewan-hewan persembahan. Acara sakral yang merupakan tradisi Kadamangan Paju Sapuluh ini, juga dihadiri oleh jajaran aparat kepolisian, tokoh adat, serta masyarakat setempat.

“Hari ini merupakan puncak ritual Gawe Gulungan Langit. Hewan persembahan yang dikorbankan mulai dari burung dara, itik, ayam, babi, kambing, hingga kerbau,” ungkap Mantir Balai Yendisno, saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Ia menegaskan bahwa seluruh prosesi dilaksanakan secara sah dan benar menurut hukum adat Dayak Maanyan Paju Sapuluh.
“Ini sebagai bukti bahwa keluarga besar Bunan Nataloto melaksanakan ritual sesuai tata cara adat yang telah diwariskan turun-temurun,” lanjutnya.

Yendisno juga menyampaikan bahwa momen seperti ini penting untuk memperkuat nilai-nilai kekeluargaan dan kerja sama antarwarga.
“Walaupun kita hidup di tengah kemajuan zaman, melalui ritual adat seperti ini, kita tetap menjaga jati diri dan tidak larut dalam arus perubahan,” ujarnya.
Pelaksanaan ritual puncak dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Sejak pagi, para Mantir Balai, Mantir Adat Desa, dan tokoh-tokoh adat telah sibuk menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan seperti Balian, mantera, hingga Pahuyungan.

“Ritual ini harus dijalankan dengan tertib, tidak boleh tergesa-gesa, karena Baluntang (patung ukir yang terbuat dari kayu ulin) tidak bisa didirikan sembarangan,” jelas Yendisno.
Ia menambahkan, kerbau sebagai hewan utama dalam upacara akan diikat pada Baluntang dan kemudian dilakukan prosesi penombakan (membunuh kerbau dengan tombak) sebagai simbol pemenuhan adat.
“Setelah semua rangkaian selesai, maka secara adat, keluarga telah memenuhi kewajiban spiritualnya dan berharap seluruh hajatnya dikabulkan,” tutupnya. (BME-1)