BERITA62.COM, Nabire – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, langsung bergerak cepat meninjau kondisi tiga petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire yang menjadi korban kekerasan oleh warga binaan. Kunjungan ini dilakukan sesaat setelah Mashudi tiba di Nabire, Papua Tengah, Selasa, 3 Juni 2025, sebagai bentuk empati dan dukungan langsung dari jajaran Kementerian Hukum dan HAM terhadap para petugas yang mengalami luka serius.
“Tadi saya sudah menjenguk salah satu anggota kita yang sedang menjalani rawat jalan. Alhamdulillah kondisinya makin membaik. Sementara dua petugas lainnya masih dalam masa pemulihan pasca operasi akibat luka bacokan,” ujar Mashudi saat ditemui usai kunjungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire.
Kedua petugas yang menjalani operasi adalah Komandan Jaga dan Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban. Mereka mengalami luka cukup parah saat berusaha menenangkan situasi dan menghalau kerusuhan yang terjadi di dalam lapas.
“Setelah kondisi mereka stabil dan bisa dibesuk, saya akan datang lagi. Kami pastikan mereka mendapatkan perhatian penuh,” tegas Mashudi.
Dalam kunjungan tersebut, Dirjenpas juga menyerahkan bantuan dana sebagai wujud perhatian dari Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto.
“Ini adalah pemberian langsung dari Pak Menteri, sebagai bentuk kepedulian beliau terhadap pengabdian luar biasa para petugas kita di lapangan,” imbuhnya. Bahkan, Menteri Agus menyempatkan melakukan komunikasi video call secara langsung dengan para petugas yang terluka.
Pasca peninjauan ke RSUD, Mashudi melanjutkan kunjungan ke Lapas Nabire didampingi Kapolda dan Wakapolda Papua Tengah, Direktur Kepatuhan Internal, serta Direktur Perawatan Kesehatan Ditjenpas. Di hadapan seluruh jajaran Lapas, ia memberikan pengarahan dan menekankan pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam menjaga keamanan lapas.
“Menjadi petugas pemasyarakatan adalah tugas mulia. Laksanakanlah dengan penuh kesungguhan dan tetap menjunjung tinggi aturan yang berlaku. Koordinasi dan kerja sama dengan aparat keamanan seperti Polda, Kodim, Brimob, dan instansi terkait lainnya harus terus diperkuat,” tutur Mashudi dalam arahannya.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas petugas melalui pelatihan dan pendampingan yang memadai.
Hingga kini, kondisi Lapas Nabire dilaporkan sudah kembali kondusif. Upaya pencarian terhadap narapidana yang melarikan diri pascakejadian masih dilakukan melalui kerja sama intensif antara pihak lapas dan Polres Nabire.
Lapas tersebut saat ini dihuni oleh 218 warga binaan, meskipun kapasitas ideal hanya 150 orang. Sementara itu, jumlah petugas pengamanan per regu hanya lima orang – realitas yang menjadi perhatian serius untuk pembenahan ke depan. (BME-3)