BERITA62.COM, Barito Timur – Pemerintah Desa Matabu, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan derajat kesehatan anak melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) di tiga posyandu balita yang tersebar di desa tersebut, Jumat, 16 Mei 2025.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menekan angka stunting dan mendorong partisipasi aktif ibu balita dalam kegiatan posyandu.
Pemberian PMT dilaksanakan dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Edison Jaar, bidan desa, ahli gizi, kader posyandu, serta kader Bina Keluarga Balita (BKB). Menu PMT yang diberikan bervariasi, seperti bubur ayam, bubur kacang ijo, telur, jelly dan buah.
Tak hanya memberikan makanan bergizi, kegiatan ini juga diisi dengan penyuluhan tentang pola makan yang tepat bagi balita dan batita agar pertumbuhan dan perkembangan anak tetap optimal.
Kepala Desa Matabu, Juni Setiawan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi desa dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.
“Kami ingin anak-anak di Desa Matabu tumbuh sehat dan cerdas. Dengan PMT ini, sekaligus kami edukasi para ibu agar memperhatikan asupan gizi anak secara lebih baik,” ujarnya.
Juni menambahkan, pihaknya sengaja melaksanakan PMT di tiga posyandu berbeda agar menjangkau lebih banyak keluarga.
“Kami harap kegiatan ini juga bisa meningkatkan semangat para ibu untuk rutin membawa anaknya ke posyandu, karena pelayanan kesehatan dasar bagi balita sangat penting,” imbuhnya.
Selain pembagian makanan tambahan, para ibu juga mendapat arahan langsung dari ahli gizi mengenai pentingnya menjaga keseimbangan asupan makanan anak, agar berat badan anak terus bertambah sesuai dengan tahapan usianya. Penyuluhan ini dikemas secara interaktif agar mudah dipahami dan diterapkan di rumah.
Langkah Pemerintah Desa Matabu ini sejalan dengan program nasional yang menargetkan penurunan prevalensi stunting secara signifikan. Keterlibatan berbagai unsur masyarakat dan tenaga kesehatan dalam kegiatan ini menunjukkan keseriusan desa dalam menciptakan generasi yang sehat, kuat dan bebas dari stunting. (BME-1)
