BERITA62.COM, Barito Timur – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Barito Timur pada Jumat dini hari, 9 Mei 2025, dipicu oleh kondisi atmosfer yang lembap dan labil.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Sanggu, Eko Bambang Winarto, mengatakan berdasarkan analisis data atmosfer, citra satelit Himawari-8, dan radar cuaca Gematronik C-Band Palangka Raya, cuaca ekstrem terjadi akibat akumulasi kelembapan tinggi di berbagai lapisan atmosfer serta tingginya tingkat labilitas udara.
“Kelembapan udara di lapisan 850 mb mencapai 90%-100%, di lapisan 700 mb sebesar 80%-90%, dan di lapisan 500 mb juga 80%-90%. Ini menandakan atmosfer sangat jenuh uap air, yang menjadi bahan bakar utama pembentukan awan hujan, termasuk Cumulonimbus,” jelasnya, Jumat pagi.
Ia menambahkan, indeks K-Index yang mencapai 35 mencerminkan kondisi konvektif sedang, sementara Lifted Index bernilai -3 dan Showalter Stability Index berada di angka 1. Ketiga parameter tersebut menunjukkan atmosfer cukup labil dan berpotensi menimbulkan badai petir.
Berdasarkan citra satelit pada pukul 02.00 WIB, awan Cumulonimbus terpantau mulai tumbuh di barat daya Barito Timur dan bergerak ke tenggara. Awan tersebut mencapai wilayah Tamiang Layang sekitar pukul 03.30 WIB, dengan puncak pertumbuhan pada pukul 04.10 WIB. Kondisi ini menyebabkan hujan deras disertai angin kencang berkecepatan sekitar 45 knots atau 83 kilometer per jam dari arah selatan.
Menurut Eko, cuaca ekstrem tersebut juga berkaitan dengan masa transisi dari musim hujan menuju kemarau, yang biasanya ditandai dengan hujan lebat tiba-tiba, angin kencang, dan petir.
BMKG mengimbau masyarakat Barito Timur agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu, serta menghindari aktivitas di bawah pohon besar dan menjauhi genangan air demi keselamatan.
Sementara itu, Lurah Tamiang Layang, Andi Imanuel Yourdi, menginformasikan bahwa hujan deras disertai angin kencang mulai terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Sebuah pohon besar tumbang di Jalan Manunggal dan menutupi akses jalan utama warga.
“Tidak ada korban jiwa, namun pohon tumbang ini harus segera kami singkirkan karena jalan ini ramai dilewati warga yang berangkat kerja atau sekolah,” ujarnya saat ditemui di lokasi pada pukul 08.34 WIB.
Selain itu, sejumlah pohon lain dilaporkan tumbang dan beberapa atap bangunan mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem tersebut. (BME-1)