Dinas PUPR Perkim Barito Timur Perbaiki Sejumlah Jembatan Kayu untuk Tingkatkan Konektivitas

Perbaikan jembatan kayu di Murung Baki Kelurahan Ampah Kota Kabupaten Barito Timur.

BERITA62.COM, Barito Timur – Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) mempercepat perbaikan sejumlah jembatan kayu di wilayah setempat guna meningkatkan konektivitas dan keselamatan masyarakat.

Kepala Dinas PUPR Perkim Barito Timur, Yumail J Paladuk, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah memperbaiki empat jembatan, sekaligus mengganti beberapa jembatan kecil dengan konstruksi box culvert.

“Kita prioritaskan memperbaiki jembatan kecil terlebih dahulu. Untuk jembatan besar, diperlukan waktu lebih lama dalam perencanaan serta anggaran yang jauh lebih besar,” ujar Yumail di Tamiang Layang, Senin, 28 April 2025.

Dia menambahkan, program ini merupakan bagian dari upaya merealisasikan visi dan misi daerah yang ditetapkan Bupati dan Wakil Bupati Barito Timur, yakni mencapai 100 persen jalan dan jembatan layak fungsi dalam lima tahun masa kepemimpinan.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Perkim Barito Timur, Hewuyanto, menyebutkan empat jembatan yang sudah diperbaiki antara lain Jembatan Netampin, Jembatan Murung Baki, Jembatan Wakatitir, dan Jembatan Sumber Garunggung. Pengerjaan ini menggunakan dana dari Unit Pemeliharaan Rutin (UPR).

“Ke depan, kami juga akan memperbaiki jembatan lain seperti di Runggu Raya dan Kotam, yang rencananya akan menggunakan konstruksi box culvert,” jelas Hewuyanto.

Namun, dia menegaskan, untuk jembatan dengan bentang lebih dari enam meter, penggunaan box culvert tidak memungkinkan sehingga diperlukan metode pembangunan berbeda.

Karena keterbatasan dana UPR, Dinas PUPR Perkim mengutamakan perbaikan jembatan yang dinilai paling darurat. Selain itu, dukungan pembiayaan juga diperoleh melalui paket pekerjaan khusus, seperti pembangunan jembatan di Desa Apar Batu, jembatan Hayaping–Janah Jari, serta beberapa titik lainnya, termasuk lokasi yang baru-baru ini menjadi tempat kecelakaan bus.

“Semua ini kami lakukan untuk meningkatkan konektivitas dan keselamatan masyarakat dalam beraktivitas,” tutup Hewuyanto. (BME-1)