BERITA62.COM, Barito Timur – Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) Tahun 2025 dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Acara puncak Harlah NU tahun ini mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Suasana semakin khidmat ketika paduan suara SMK Ma’arif Depok melantunkan lagu “Yaa Lal Wathan” dan “Satu Abad Nahdlatul Ulama” oleh Orchestra Alma NU, membangkitkan semangat nasionalisme dan kekhidmatan acara.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran serta penandatanganan nota kesepahaman antara Pengurus Besar NU (PBNU) dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG), disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa NU siap mendukung penuh agenda nasional pemerintah, termasuk pelaksanaan program MBG yang telah dimulai bersama BGN.
“Kami telah membentuk tim akselerasi NU untuk pelaksanaan program makanan bergizi gratis dan telah mulai bekerja bersama BGN untuk berkontribusi bagi sukses program makan bergizi gratis tersebut insyaallah,” ungkap Yahya.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada NU atas peran besarnya dalam pembentukan bangsa Indonesia.
“Atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia, sekali lagi selamat kepada NU. NU punya jasa besar terhadap lahirnya bangsa Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.
Acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU Tahun 2025 ini akan berlangsung hingga 7 Februari 2025 dan diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis bagi kemajuan bangsa.
Turut hadir dalam peringatan Harlah NU antara lain Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Wakil Presiden Ke-13 RI Ma’ruf Amin, para duta besar, Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar, dan Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf. (BME-3)
