Pemdes Matabu Barito Timur Kembangkan Pisang Kepok di Lahan Ketahanan Pangan

Kepala Desa Matabu, Juni Setiawan, dengan latar belakang tanaman pisang kepok atau pisang manurun pada lahan ketahanan pangan.

BERITA62.COM, Barito Timur – Pemerintah Desa Matabu, di Kabupaten Barito Timur, mengembangkan budidaya pisang kepok (Musa acuminata × balbisiana) di lahan ketahanan pangan seluas 1,3 hektare. Pisang kepok yang dikenal masyarakat setempat sebagai pisang manurun ini menjadi fokus utama pengelolaan ketahanan pangan desa.

Kepala Desa Matabu, Juni Setiawan, mengungkapkan bahwa pada 2024 pihaknya telah menanam 400 bibit pisang kepok di lahan yang terletak di RT 08 tersebut.

“Tahun 2025 ini kami akan menanam sekitar 250 pohon lagi di sisa lahan sekitar 30 persen dari total 1,3 hektare ini,” ujar Juni saat ditemui di lokasi lahan ketahanan pangan, Selasa, 28 Januari 2025.

Menurut Juni, pisang kepok dipilih karena biaya perawatannya relatif rendah dibandingkan jenis tanaman pangan lainnya.

“Bibitnya bisa didapatkan dari anakan pohon yang sudah tumbuh, sehingga kami tidak perlu membeli bibit lagi di kemudian hari. Pengeluaran berikutnya hanya untuk pupuk perawatan,” jelasnya.

Selain perawatan yang terjangkau, permintaan pasar terhadap pisang kepok juga masih tinggi, terutama untuk bahan baku berbagai olahan makanan. Namun, Juni menegaskan hasil panen nantinya tidak hanya dijual mentah, tetapi juga dimanfaatkan untuk pemberdayaan ibu-ibu PKK dalam bentuk pengolahan produk seperti keripik pisang.

“Kami ingin menggunakan hasil panen untuk pembinaan ibu-ibu PKK, agar mereka bisa menghasilkan nilai tambah dari produk olahan pisang. Kalau hanya dijual sebagai buah mentahan memang pasti laku, tapi kami ingin lebih fokus ke pemberdayaan,” ungkapnya.

Meski demikian, Juni mengakui pihaknya masih menghadapi sejumlah kendala, seperti keterbatasan pupuk bersubsidi dan ancaman penyakit tanaman. Oleh karena itu, Pemdes Matabu berharap adanya pendampingan dari dinas terkait untuk mendukung keberhasilan program ini.

“Kami masih menggunakan pupuk kandang untuk menghemat biaya karena pupuk bersubsidi sulit didapatkan. Semoga pemerintah daerah dapat membantu dalam hal ini,” tambah Juni.

Selain pengembangan pisang kepok, Pemdes Matabu juga berencana memanfaatkan lahan yang sama untuk budidaya ikan dan tanaman melon pada 2025, guna meningkatkan ketahanan pangan sekaligus diversifikasi sumber pendapatan desa. (BME-1)

Ucapan Ketua KNPI 1 Ucapan Ketua KNPI 2