Pemdes dan Relawan Desa Rodok Timbun Jalan Nasional Berlubang untuk Kurangi Risiko Kecelakaan

Penimbunan jalan nasional yang berlubang di Desa Rodok Kabupaten Barito Timur, Selasa, 7 Januari 2024.

BERITA62.COM, Barito Timur – Pemerintah Desa Rodok bersama Relawan Desa Rodok (RDR) melakukan aksi tanggap dengan menimbun jalan nasional yang berlubang di dua titik kritis, yakni RT 01 dan RT 05, Selasa, 7 Januari 2024.

Aksi ini dilakukan secara swadaya menggunakan campuran pasir, batu split, dan semen untuk mencegah kecelakaan yang kian sering terjadi.

Langkah darurat ini diambil setelah insiden kecelakaan beruntun yang terjadi Senin malam lalu, melibatkan beberapa sepeda motor. Beruntung, para korban hanya mengalami luka ringan berupa lecet dan keseleo. Namun, peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak.

“Kami tidak bisa hanya menunggu tindakan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) yang biasanya memerlukan waktu lama. Jalan berlubang ini terlalu berbahaya, terutama saat arus lalu lintas meningkat karena Haul ke-20 Guru Sekumpul di Kabupaten Banjar,” ujar Kepala Desa Rodok, Jaro L Tuah.

Dia menjelaskan bahwa jalan nasional yang melintasi Desa Rodok menjadi jalur utama bagi ribuan pengguna jalan, terutama di masa puncak kegiatan religius seperti Haul Guru Sekumpul. Kerusakan jalan, jika tidak segera diperbaiki, dapat meningkatkan risiko kecelakaan yang lebih fatal.

“Kami berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk menginventarisasi dan memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Jangan sampai ada korban jiwa akibat kelambanan respons terhadap kondisi ini,” tambah Jaro.

Aksi penimbunan darurat ini tidak hanya menunjukkan keprihatinan masyarakat Desa Rodok terhadap keselamatan pengguna jalan, tetapi juga semangat gotong royong yang tetap hidup meski dalam keterbatasan.

Jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat seharusnya mendapat perhatian lebih cepat, terutama di lokasi-lokasi strategis yang menjadi jalur utama masyarakat.

Kades Rodok menilai, lambatnya perbaikan jalan seperti ini bukan hanya membahayakan keselamatan pengguna, tetapi juga mengurangi kenyamanan berkendara dan menimbulkan citra buruk terhadap pengelolaan infrastruktur.

Kegiatan penambalan darurat ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat tidak sekadar menunggu, melainkan siap bertindak untuk menjaga keselamatan bersama.

“Kami berharap insiatif kami ini mendapat dukungan lebih luas, baik dari pemerintah daerah maupun pusat, untuk solusi perbaikan jalan yang baik,” kata Kades Rodok. (BME-1)