BERITA62.COM, Barito Timur – Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Dendy Mahaputra, melaksanakan kunjungan reses di Desa Siong, Senin, 28 Oktober 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya para petani di wilayah tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Dendy melakukan pertemuan
bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sido Hante, elemen masyarakat serta anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Siong.
Ia juga langsung meninjau lokasi pertanian yang dikelola oleh para petani setempat, yang terdiri dari kebun karet, cabai rawit, dan kelapa sawit. Beberapa isu utama yang disampaikan oleh para petani adalah kebutuhan peningkatan infrastruktur, terutama perbaikan jalan usaha tani (JUT) untuk memudahkan akses di lahan
pertanian.
Ketua Gapoktan Sido Hante, Supardi, juga mengusulkan bantuan alat dan mesin pertanian berupa mesin pencacah rumput (cooper) guna mendukung penyediaan hijauan pakan ternak (HPT).
Selain itu, Supardi menyampaikan pentingnya
pendampingan berkelanjutan dari penyuluh pertanian agar para petani dapat mengelola lahan dengan lebih optimal.
Menanggapi aspirasi tersebut, Dendy Mahaputra menyatakan akan memperjuangkan permintaan kelompok tani
agar mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
“Reses dan temu konstituen adalah sarana untuk menghubungkan program-program DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, dan pemerintah daerah dengan masyarakat,” ujarnya.
Dendy menegaskan komitmennya untuk membantu mengatasi kendala yang dihadapi para petani di Barito Timur, terutama di sektor pertanian. la juga mengapresiasi inisiatif kelompok tani yang telah berhasil memanfaatkan lahan
gambut tanpa metode pembakaran untuk menanam cabai dan bawang merah.
“Saya harap praktik ini bisa dipertahankan dan menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya, mengingat Barito Timur adalah wilayah penyangga pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN),” pesannya.
Dendy turut mengingatkan pentingnya peran aktif para penyuluh pertanian dalam mendampingi petani agar berhasil dalam budidaya dan mengalami peningkatan kesejahteraan.
“Potensi produk pertanian kita sangat besar, namun jika tidak didukung fasilitas dan tenaga penyuluh yang memadai, petani bisa kehilangan semangat karena merasa kurang mendapat perhatian dan bimbingan berkelanjutan,” tegasnya. (ASR)