BERITA62.COM, Barito Timur – Suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menyelimuti Rutan Kelas IIB Tamiang Layang di Kabupaten Barito Timur pada Kamis, 3 Oktober 2024. Di balik jeruji besi, di dalam sebuah tempat yang identik dengan keterbatasan dan keterasingan, cahaya keteladanan Nabi Muhammad SAW terasa hadir.
Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 hijriah dengan tema “Menanamkan Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Mencapai Kesuksesan Dunia dan Akhirat” ini menjadi pengingat bahwa di balik keterbatasan fisik, jiwa manusia tetap bisa menemukan harapan, kedamaian dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Bagi 214 warga binaan yang terdiri dari narapidana pria dan wanita, serta tahanan, acara ini menjadi refleksi mendalam tentang perjalanan hidup dan kesempatan kedua yang mereka hadapi.
Acara diawali dengan lantunan habsyi, irama melodi religi yang dibawakan oleh warga binaan sendiri. Suara mereka menggema di setiap sudut ruangan, seolah menghapus batas antara dunia luar dan kehidupan di dalam rutan. Meskipun fisik mereka terbatas, jiwa mereka terbang tinggi dalam doa dan zikir.
Tak lama kemudian, ayat suci Al-Qur’an dibacakan dengan khidmat, disusul oleh saritilawah yang melengkapi suasana syahdu. Para pegawai rutan, pejabat struktural, ibu-ibu dharma wanita persatuan, serta seluruh warga binaan turut serta dalam keheningan penuh makna itu.
“Kami berharap, dari peringatan sederhana ini, kita semua dapat belajar dari keteladanan Rasulullah SAW. Bahwa meski dalam keterbatasan, kita tetap bisa berjuang, menggali ilmu agama, dan memperhatikan sesama,” ucap Kepala Rutan Tamiang Layang, Arief Budi Prasetya, dalam sambutannya. Kata-katanya menggetarkan hati mereka yang hadir, mengingatkan bahwa penyesalan bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perubahan.
Tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Abdurrahim dari Kementerian Agama Barito Timur semakin menambah kesan mendalam. Ustadz Abdurrahim berbicara tentang pentingnya akhlak mulia, seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai kunci kehidupan yang damai dan penuh berkah. Bagi warga binaan, ceramah ini seperti oase di tengah keterbatasan, sebuah pengingat bahwa meskipun masa lalu mungkin suram, masa depan masih bisa dibentuk dengan iman dan tindakan yang baik.
Peringatan Maulid Nabi di Rutan Tamiang Layang ini, adalah perjalanan spiritual bagi mereka yang sedang mencari harapan baru, sebuah langkah untuk kembali ke jalan kebaikan.
Dari balik jeruji, para warga binaan belajar bahwa keteladanan Nabi Muhammad SAW adalah cahaya yang bisa menerangi hati, tak peduli seberapa gelap masa lalu yang pernah mereka lalui. (BME-1)