Umum  

Daftar Pemenang Festival Nariuk 4 di Lubuk Ulu Padang Desa Pulau Patai

Suriwanto dari Desa Simpang Bingkuang meraih juara pertama kategori perolehan ikan terberat pada Festival Nariuk 4 di Lubuk Ulu Padang Desa Pulau Patai Kabupaten Barito Timur, Minggu, 18 Agustus 2024. (Foto: AW)

BERITA62.COM, Barito Timur – Festival Nariuk 4 yang digelar di Desa Pulau Patai, Kabupaten Barito Timur, berakhir pada Minggu, 18 Agustus 2024, pukul 15.00 WIB. Penutupan acara ditandai dengan pengumuman para pemenang oleh panitia.

Ketua Panitia Festival Nariuk 4, Ero Saputra, mengungkapkan bahwa festival tersebut memiliki tiga kategori lomba, yaitu perolehan ikan tercepat, perolehan ikan terberat, dan perolehan ikan terbanyak.

“Untuk kategori perolehan ikan tercepat, juara diraih oleh Hendro Kurniawan yang berhasil mendapatkan ikan dalam waktu 51 detik setelah festival dimulai,” ujar Ero.

Dalam kategori perolehan ikan terberat, Suriwanto dari Desa Simpang Bingkuang meraih juara pertama, diikuti oleh Berno dari Desa Kandris sebagai juara kedua, dan Rira dari Desa Jaar sebagai juara ketiga.

“Sedangkan dalam kategori perolehan ikan terbanyak, Rira dari Desa Jaar berhasil meraih juara pertama, disusul Mundu dari Desa Lebo sebagai juara kedua, dan Ripaldo dari Desa Tewah Pupuh sebagai juara ketiga,” lanjutnya.

Kepala Desa Pulau Patai, Sumardi, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Karang Taruna, para sponsor, dan semua pihak yang telah mendukung kesuksesan Festival Nariuk 4. Ia juga meminta maaf kepada peserta dan pengunjung atas segala kekurangan selama penyelenggaraan.

“Kami mohon maaf jika ada pelayanan yang kurang memuaskan. Kami akan berupaya memperbaiki penyelenggaraan Festival Nariuk di tahun-tahun mendatang,” kata Sumardi.

Festival Nariuk 4 ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Barito Timur, Panahan Moetar, dan dihadiri oleh 3.050 pengunjung, dengan jumlah peserta meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 420 orang.

Nariuk merupakan tradisi masyarakat Dayak dalam menangkap ikan secara tradisional menggunakan alat berbentuk tombak yang disebut Tariuk. Kegiatan ini biasanya dilakukan saat musim kemarau ketika air sungai mulai surut, di mana para peserta menusukkan Tariuk ke dasar sungai untuk menangkap ikan. (BME-1)

error: Content is protected !!