Umum  

Peduli Pelestarian Tradisi, Adi Garoe Berikan Bantuan untuk Festival Nariuk 4

Syeba F Mangkuwungan menyerahkan bantuan Ketua KNPI Barito Timur, Adi Mula Nakalelu HA Garoe, kepada Ketua Panitia Festival Nariuk 4, Ero Saputra. (Foto: AW)

BERITA62.COM, Barito Timur – Pada 18 Agustus 2024 mendatang, Desa Pulau Patai akan kembali dipenuhi keceriaan dan gemuruh semangat dari Festival Nariuk 4. Sebuah acara tahunan yang ditunggu-tunggu, bukan hanya oleh warga setempat, tetapi juga oleh masyarakat luas yang ingin merasakan denyut tradisi Dayak dalam menangkap ikan secara tradisional.

Dalam rangkaian persiapan yang terus digenjot, sebuah bantuan datang dari Ketua KNPI Kabupaten Barito Timur, Adi Mula Nakalelu HA Garoe. Tidak tanggung-tanggung, bantuan itu berupa uang tunai Rp5 juta, satu unit kulkas, dan satu unit mesin cuci.

“Bantuan ini diberikan untuk mendukung kegiatan positif di Desa Pulau Patai, terutama yang melibatkan anak muda,” ujar Syeba F Mangkuwungan, staf Adi Garoe, saat menyerahkan bantuan kepada Kepala Desa Pulau Patai, Selasa, 13 Agustus 2024.

Apa yang dilakukan oleh Ketua KNPI ini bukanlah hal baru. Dukungan seperti ini sudah menjadi bagian dari komitmen Adi Garoe sejak beberapa tahun lalu.

“Beliau selalu mendukung Festival Nariuk. Harapannya, bantuan ini bisa semakin meningkatkan antusiasme masyarakat untuk hadir dalam acara ini,” tambah Syeba.

Bagi Sumardi, Kepala Desa Pulau Patai, dukungan ini tidak hanya berarti bantuan material, tetapi juga bentuk perhatian yang tulus terhadap warisan budaya yang selama ini dijaga oleh warganya.

“Kami sangat berterima kasih. Bantuan ini sangat berarti untuk kesuksesan Festival Nariuk 4,” ujar Sumardi penuh haru.

Festival Nariuk sendiri merupakan simbol keberlanjutan tradisi yang diwariskan oleh para leluhur.

Herawani, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Barito Timur, menjelaskan bahwa Festival Nariuk adalah upaya untuk melestarikan cara tradisional menangkap ikan yang dikenal dengan nama ‘Nariuk’—teknik menangkap ikan dengan alat berbentuk tombak khusus yang disebut ‘Tariuk’.

Tahun ini, ada sentuhan berbeda dalam Festival Nariuk. Panitia menambah kategori perlombaan menjadi dua: eksekutif dan umum. Kategori eksekutif akan diikuti oleh pejabat daerah, sementara kategori umum terbuka untuk masyarakat luas, termasuk peserta dari luar Barito Timur.

“Kami ingin membuat festival ini lebih menarik dan semakin dikenal luas,” kata Herawani.

Dengan adanya hadiah menarik dan doorprize, serta fasilitas makan siang bagi peserta, panitia berharap Festival Nariuk tahun ini akan menjadi salah satu yang terbesar dan paling berkesan. Di tengah panasnya musim kemarau, Lubuk Ulu Padang di Desa Pulau Patai akan menjadi saksi bagaimana tradisi yang dijaga bertahun-tahun, terus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. (AW)