Umum  

Selama Dua Hari Relawan Matabu Jaya Kumpulkan Donasi Rp2,4 Juta untuk Korban Kebakaran Desa Ipu Mea

Relawan Matabu Jaya saat menggalang donasi di depan posko mereka, Kamis, 8 Agustus 2024. (Foto: Syahrul Adha)

BERITA62.COM, Barito Timur – Di balik bencana yang merenggut nyawa dan harta benda, semangat kebersamaan sering kali muncul menjadi cahaya di tengah kegelapan. Itulah yang terjadi ketika Relawan Matabu Jaya bahu-membahu tidak hanya memadamkan kobaran api yang melalap rumah keluarga Pendi Saputra, tetapi juga menggalang donasi untuk meringankan beban mereka yang tertimpa musibah.

Kebakaran yang terjadi di RT 02 Desa Ipu Mea Kabupaten Barito Timur tak hanya menghanguskan rumah dan seluruh isinya, tetapi juga merenggut nyawa anak sulung keluarga Pendi, Frenky, yang baru berusia 19 tahun. Peristiwa ini mengguncang seluruh desa dan meninggalkan luka mendalam di hati masyarakat setempat.

Di tengah kesedihan yang mendalam, Relawan Matabu Jaya dengan sigap turun tangan seperti juga relawan lainnya, tidak hanya dengan upaya pemadaman, tetapi juga dengan melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga korban.

“Melihat musibah kebakaran yang memilukan itu, selain membantu pemadaman, kami juga melakukan penggalangan donasi dari pengguna jalan yang melintas di depan Posko Relawan Matabu Jaya,” ujar Ketua Relawan Matabu Jaya, Safrahuddin, pada Kamis, 8 Agustus 2024. Dalam suaranya, tergambar rasa empati dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Barito Timur.

Selama dua hari, mereka berdiri di pinggir jalan, mengajak siapa pun yang melintas untuk menyisihkan sebagian rezeki mereka. Tanpa lelah, para relawan ini mengulurkan tangan kepada setiap pengendara yang lewat, berharap dapat memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga yang kehilangan. Hasilnya, sebesar Rp2.426.000 berhasil terkumpul dari donasi tersebut.

Namun, perjuangan mereka tidak berhenti di situ. “Besok kami masih lanjutkan penggalangan donasi sampai jam 10, kemudian kami berharap relawan yang lain mengantarkan langsung ke keluarga yang tertimpa musibah di Ipu Mea,” lanjut Safrahuddin, penuh optimisme.

Harapannya, bantuan yang terkumpul bisa segera sampai di tangan yang membutuhkan, mengurangi sedikit beban berat yang harus mereka pikul.

Aksi Relawan Matabu Jaya ini adalah bukti nyata bahwa di tengah bencana, solidaritas dan kemanusiaan tetap menjadi kekuatan yang tak tergantikan. Di saat yang sulit, mereka menunjukkan bahwa masih ada harapan dan kepedulian, bahwa duka yang berat tak harus dipikul sendiri.

Ini adalah cerita tentang bagaimana sekelompok orang yang tak pernah mengenal kata lelah, berjuang demi sesama, menyalakan kembali api harapan di tengah reruntuhan yang tersisa. Musibah memang tak bisa dihindari, namun dengan semangat gotong royong, luka yang tertinggal bisa sedikit terobati. (AW)