BERITA62.COM, Barito Timur– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Kabupaten Barito Timur mulai memasuki musim kemarau pada Dasarian I (10 hari pertama) bulan Agustus 2024.
Eko Bambang Minarto, Kepala Stasiun Meteorologi Sanggu, memberikan penjelasan rinci tentang ramalan cuaca tahun ini.
“Awal musim kemarau di Barito Timur diprediksi terjadi pada Dasarian I, dan tahun ini kita akan mengalami kemarau dengan panjang musim antara 7-9 dasarian atau sekitar 2-3 bulan,” ujarnya pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun dari perbandingan prakiraan awal musim kemarau 2024 dengan rata-rata musim kemarau selama periode 1991-2020, tampak jelas bahwa kemarau kali ini mengalami kemunduran sekitar satu bulan.
Meskipun datang lebih lambat, musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih intens, dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus.
Musim kemarau bukan hanya tentang panas dan kering, tetapi juga membawa tantangan tersendiri bagi masyarakat. Eko mengimbau seluruh lapisan masyarakat, dari pemerintah daerah hingga individu, untuk siap siaga menghadapi berbagai risiko yang mungkin timbul.
“Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan serta kekurangan sumber air yang mungkin terjadi selama musim kemarau,” pesannya.
Kesadaran dan tindakan preventif menjadi kunci utama. Dari kebakaran hutan hingga kekeringan, ancaman ini dapat diminimalisir dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
“Potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama Agustus cukup tinggi karena bertepatan dengan puncak musim kemarau,” tambah Eko.
Eko juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan tidak membuang puntung rokok sembarangan atau membuat api yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.
“Kami juga mengimbau pemerintah daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat agar selalu memperbaharui informasi cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG melalui berbagai media diseminasi BMKG,” pesannya. (AW)