BERITA62.COM, Barito Timur – Semangat nasionalisme terpancar di Desa Matabu Kabupaten Barito Timur. Tahun ini, untuk memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah desa setempat menyusun serangkaian kegiatan yang tak hanya meriah, tetapi juga penuh makna kebangsaan.
Dengan tekad untuk menyatukan dan menginspirasi warganya, Kepala Desa Juni Setiawan memimpin berbagai aktivitas yang menyalakan semangat gotong-royong dan kebersamaan.
Saat ini, jalan-jalan di Desa Matabu mulai berwarna-warni oleh deretan umbul-umbul yang berkibar di sepanjang pinggir jalan, simbol kebanggaan dan cinta tanah air.
Demi menambah kemeriahan perayaan hari kemerdekaan, Pemdes Matabu mengadakan lomba-lomba tradisional yang menggugah semangat berkompetisi sehat.
Dari tarik tambang yang melibatkan kekuatan kelompok, balap karung yang mengundang tawa, hingga makan kerupuk yang menuntut ketangkasan, semua lomba tersebut menghidupkan kembali kenangan masa kecil dan semangat perjuangan. Tak ketinggalan, lomba memasukkan paku dalam botol yang diikuti ibu-ibu dan anak-anak, mencerminkan pentingnya peran setiap anggota keluarga dalam memajukan bangsa.
“Jika memungkinkan, kami juga akan mengadakan lomba lari sambil gendong istri untuk bapak-bapak,” ujar Juni Setiawan dengan senyum lebar, Senin, 29 Juli 2024, menggambarkan betapa kreatif dan menyenangkan rangkaian acara yang dirancang.
Di puncak perayaan pada 18 Agustus 2024, jalan sehat menjadi magnet utama. Mengambil rute dari Jalan Baruh Rintis, melewati Kantor BKPSDM, depan SLB, Gang Kenanga, hingga Jalan A Yani, warga Desa Matabu turut serta dengan antusias. Tidak hanya sehat, warga Desa Matabu juga berkesempatan memenangkan aneka doorprize menarik seperti paket sembako, kipas angin, televisi, kulkas, mesin cuci, hingga sepeda listrik.
Kepada warga Juni Setiawan juga mengimbau agar setiap rumah mengibarkan bendera merah putih selama satu bulan penuh, mulai dari 1 Agustus hingga 31 Agustus.
“Pengibaran bendera merah putih ini bukan sekadar formalitas, tetapi simbol kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia,” tegasnya.
Di tengah segala kesibukan dan tantangan yang dihadapi, semangat 17-an di Desa Matabu menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan cinta tanah air. Lewat berbagai kegiatan yang diselenggarakan, diharapkan warga tidak hanya merasa terhibur, tetapi juga semakin mengenang jasa para pahlawan dan memperkuat rasa nasionalisme. Kemerdekaan bukan hanya dirayakan, tetapi juga dihayati dalam setiap langkah dan napas warganya. (AW)