Umum  

Mengenal REMUK, Komunitas Relawan yang Terbentuk Sejak Peristiwa Remaja Tenggelam di Bendungan Tampa

Relawan Mungkur Kandangan (REMUK) saat membantu pencarian orang hilang di Desa Telang Kecamatan Paju Epat. (Foto: REMUK)

BERITA62.COM, Barito Timur – Tenggelamnya remaja bernama Aril Subakti (16), warga Puruwian RT 08 Desa Dayu Barito Timur di pintu air Bendungan Tampa pada 6 Januari 2024 menyita kepedulian banyak pihak, tak terkecuali sebuah komunitas relawan di RT 01 Kelurahan Tamiang Layang yang belakangan menamakan diri Relawan Mungkur Kandangan atau disingkat REMUK.

Saat kejadian pencarian remaja tenggelam tersebut selama tiga hari, para relawan ini datang memberikan bantuan pencarian dengan menumpang armada komunitas lain atau menggunakan sepeda motor.

Meski dengan kondisi seadanya, namun mereka tidak kalah cekatan dengan komunitas lain dalam melakukan aksi kemanusiaan.

Peristiwa remaja tenggelam tersebut kemudian mendorong mereka untuk membentuk komunitas resmi yang memiliki legalitas sehingga dapat membantu masyarakat secara leluasa.

“REMUK ini resmi terbentuk sekitar 3 bulan lalu dari hasil swadaya atau sumbangsih masyarakat, tujuan kami membentuk relawan ini adalah untuk membantu masyarakat yang kesusahan,” ujar Ketua REMUK Apriyani Dardi, atau yang akrab disapa Unchuy, Kamis, 25 Juli 2024.

Dia bersyukur REMUK sekarang telah memiliki legalitas dari Kelurahan Tamiang Layang dan beranggotakan 70 relawan, dapat melakukan berbagai aksi kemanusiaan dengan berbagai keterbatasan.

“Sekarang kami sudah memiliki unit ambulans walaupun dalam bentuk mobil bekas atau sederhana, alhamdulillah itu bisa mengurangi beban dan bisa membantu masyarakat di lingkungan Mungkur Kandangan Kelurahan Tamiang Layang dan Kabupaten Barito Timur secara umum,” katanya.

Dengan mobil Toyota Kijang Super bekas itu, REMUK memberikan bantuan evakuasi korban kecelakaan, pengantaran orang sakit, pengantaran jenazah, membantu masyarakat dalam berbagai bencana, evakuasi binatang berbisa hingga pencarian orang hilang.

Unchuy mengakui untuk wilayah Kecamatan Dusun Timur dan sekitarnya sudah ada beberapa komunitas relawan, namun dia menilai masyarakat masih sangat memerlukan tambahan relawan untuk membantu ketika terjadi kecelakaan lalu lintas atau musibah lainnya seperti banjir maupun kebakaran.

“Masyarakat masih sangat membutuhkan relawan, hanya saja sarana yang kami miliki masih sangat terbatas. Karena itu kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah untuk melengkapi kebutuhan sarana dalam menunjang aktivitas kemanusiaan kami,” ujarnya. (AW)