Umum  

WKRI Tamiang Layang Rayakan 100 Tahun Berdirinya WKRI

Perayaan satu abad WKRI oleh DPC WKRI Paroki Santo Mikael Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Sabtu, 13 Juli 2024. (Foto: Ist)

BERITA62.COM, Barito Timur – DPC Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Paroki Santo Mikael Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur mengadakan Perayaan Ulang Tahun ke-100 WKRI di GPU Mantawara Tamiang Layang, Sabtu, 13 Juli 2024.

Kegiatan tersebut dihadiri Penasihat Rohani WKRI sekaligus Pastor Paroki Santo Mikael Tamiang Layang, Ketua dan Pengurus GOW Barito Timur, para mantan Ketua WKRI Tamiang Layang, Ketua WKRI Cabang Buntok, Pengurus WKRI Ranting, Pengurus Orang Muda Katolik Tamiang Layang serta undangan lainnya.

Sebelum perayaan dimulai terlebih dahulu diadakan misa syukur yang dipimpin Pastor Paroki Santo Mikael Tamiang Layang, Gabriel Ama Maing.

Puncak perayaan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua DPC WKRI Tamiang Layang Serena Indrawati yang diserahkan kepada Pastor Gabriel. Acara itu juga diisi dengan drama musikal sejarah pendirian WKRI, perlombaan serta undian doorprize.

Perayaan satu abad WKRI oleh DPC WKRI Paroki Santo Mikael Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Sabtu, 13 Juli 2024. (Foto: Ist)

Dalam sambutannya Ketua WKRI Tamiang Layang Serena Indrawati mengatakan satu abad bukan usia yang pendek tetapi sangat panjang untuk sebuah organisasi.

“Banyak tantangan yang harus kami hadapi bukan saja sekarang, tapi sejak pertama berdirinya WKRI pada tahun 1924. WKRI lahir pada 26 Juni 1924, sehingga hari ini atau tahun ini usia WKRI menjadi 1 abad,” ujarnya.

Serena mengaku bersyukur karena masih dapat mengalami dan merasakan kiprah WKRI hingga usia organisasi tersebut yang ke-100 tahun.

“Terima kasih kepada panitia yang telah berjerih lelah, bekerja sama dan berpartisipasi, baik yang di cabang maupun yang di ranting dalam mengemas dan mempersiapkan segala sesuatu untuk perayaan ini. Juga pihak-pihak donatur yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang juga telah mendukung terlaksananya kegiatan ini,” ucapnya.

“Sesuai khotbah Pastor Gabriel, Tuhan hadir dalam diri semua orang-orang yang mengasihi WKRI sehingga dapat bahu membahu bekerja sama satu dengan yang lain agar perayaan terlaksana dengan baik,” sambung Ketua WKRI.

Serena menerangkan, WKRI merupakan organisasi kemasyarakatan yang menjadi pelaku sekaligus saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia, karena WKRI lahir sebelum kemerdekaan Republik Indonesia yaitu tahun 1924.

“Bersama-sama dengan para pejuang, WKRI ikut ambil bagian di dalam perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, dan hingga saat ini WKRI pun masih boleh berkiprah dan bekerja sama atau bermitra dengan pihak-pihak lain,” ujarnya.

WKRI juga adalah organisasi kemasyarakatan yang berlandaskan hukum dan patuh terhadap aturan hukum yang berlaku. Itu sebabnya untuk kegiatan tersebut WKRI mengurus izin kegiatan kepada pihak berwenang.

“Dalam rangkaian kegiatan peringatan satu abad WKRI kami juga melakukan kegiatan sosial anjangsana karena memiliki berbagai bidang kegiatan seperti organisasi, kerohanian, sosial, kesehatan, pendidikan, hubungan masyarakat dan bidang usaha. Jadi WKRI terutama yang ada di Cabang Santo Mikael Tamiang Layang ini tidak berdiri sendiri, kami masing-masing bidang sudah mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing,” jelas Serena.

Pada kesempatan itu Ketua WKRI juga menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada Pastor Gabriel Ama Maing sebagai penasihat WKRI Cabang Tamiang Layang.

“Terima kasih pastor atas semua bimbingan, arahan dan pendampingannya kepada kami selama. Banyak hal yang mungkin masih belum kami diketahui dan yang memang kami perlukan, untuk itu kami juga mohon saran dan dukungan juga support dari semua pihak meskipun itu di luar WKRI,” tandasnya. (ASR)