BERITA62.COM, Barito Timur – Gunalan, ayah almarhumah Mega Ekatni (18), terlihat tegar atas kematian tragis anak gadisnya. Meski demikian pria 50 tahun ini memendam duka mendalam seperti sang istri yang terus-terusan menangis dan pingsan berulang kali di muka kamar jenazah RSUD Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Selasa, 9 Juli 2024.
Kedua orang tua ini tidak menyangka akan kehilangan anak nomor dua dengan begitu cepat tanpa ada tanda-tanda apapun.
Gunalan menegaskan hari-hari terakhir sebelum kematian, korban tidak menunjukkan hal-hal mencurigakan seperti rasa takut, cemas atau terancam.
“Biasa saja tidak ada masalah apa-apa. Biasanya dia kalau ada masalah dengan orang atau masalah apa dia cerita ke kakaknya. Tadi malam kami sekeluarga makan bakso dekat Pegadaian, tidak ada masalah apapun yang dia ceritakan,” tuturnya saat diwawancarai di sela autopsi jenazah di RSUD Tamiang Layang.
Setelah makan bakso, keluarga ini mampir lagi di terminal untuk membeli kue terang bulan atas permintaan Mega.
“Kami sekeluarga 5 orang pakai mobil, sampai pulang juga tidak ada masalah apa-apa yang diceritakan Mega,” imbuh Gunalan.
Selanjutnya Gunalan dan istri tidur di rumah dekat Pemandian Talawei, sedangkan ketiga anaknya membawa pulang mobil ke rumah besar di tengah kampung RT 01 Desa Haringen.
Keesokan harinya keluarga ini beraktivitas seperti biasa, Gunalan bekerja di perusahaan, sedangkan istrinya penyadap karet.
Sekitar pukul 13.00 WIB gadis yang bulan Agustus nanti akan memulai kuliahnya Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya ini, mampir ke rumah dekat Pemandian Talawei dan berpamitan ke ibunya untuk menjemput seseorang di Bumi Perkemahan Bangi Wao yang berjarak sekitar 1 kilometer, orang yang dimaksud saat ini masih dalam penyelidikan polisi.
Namun sekitar 10 menit kemudian sang ibu menerima telepon dari Mega dengan suara minta tolong yang langsung terputus.
Merasa khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya, ibu korban lalu bergegas ke Bangi Wao. Saat mendekati lokasi terlihat asap hitam membumbung dari motor korban yang terbakar. Sayangnya ketika tiba di sana korban sudah dalam kondisi tak bernyawa, setengah bagian tubuh korban terbakar dan api yang membakar sepeda motor masih menyala.
Gunalan menduga anaknya dibunuh, karena itu dia berharap polisi cepat mengungkap penyebab kematian anaknya dan menangkap pelaku pembunuhan sadis itu.
“Hitung-hitung dari rumah sampai tempat kejadian itu 10 menit saja, kayaknya sampai di TKP dia langsung disekap. Apakah dia ini diikat di sepeda motornya lalu dibakar, tidak tahu persis, karena tadi saat ditemukan sekitar 2 meter dari sepeda motornya,” ungkapnya.
“Saya mendapatkan informasi dari pihak kepolisian ada selang di lehernya tapi kami tidak boleh mendekat tadi, mau melihat hanya boleh dari jarak sekitar 20 meter,” lanjut Gunalan.
Informasi lain yang didapatkan dari pihak keluarga, handphone korban dan anting-anting yang dikenakan juga hilang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polres Barito Timur terkait perkembangan penyelidikan kematian Mega Ekatni. Tim dari Polda Kalteng juga diterjunkan untuk membantu penyelidikan dan menangkap pelaku pembunuhan. (ASR)