BERITA62.COM, Barito Timur – “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer di atas senada dengan alasan guru SD Negeri 4 Tamiang Layang di Kabupaten Barito Timur, Nani Kurniani, yang menekuni dunia menulis hingga dua kali mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Di tengah kesibukan sebagai seorang guru maupun mengurus keluarga, Nani telah menghasilkan beberapa karya tulis yang diterbitkan dalam bentuk buku.
“Menulis adalah salah satu hobi saya untuk memberikan inspirasi serta motivasi kepada orang lain melalui karya yang saya tulis. Dengan menulis saya merasa dapat berbagi dengan orang lain, sehingga ilmu yang saya dapatkan tentunya berguna untuk orang lain juga,” ucapnya saat diwawancarai Selasa, 2 Juli 2024.
Nani mendapatkan piagam penghargaan pertama pada Februari 2024 sebagai salah satu di antara penulis buku antologi puisi akrostik berjudul Pinasthika Laksamana yang memecahkan rekor MURI.
Tak berhenti di situ, empat bulan kemudian atau tepatnya Juni 2024, guru yang mengajar murid kelas V ini kembali meraih piagam penghargaan. Ia diganjar penghargaan lagi karena merupakan salah satu di antara 1.000 penulis buku antologi Pantun Jenaka Nusantara berjudul Alegra, yang juga memecahkan rekor MURI.
Nani layak mendapatkan semua itu karena sejak lama menekuni penulisan, yakni semenjak duduk di bangku kuliah.
“Semenjak saya kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta saya sudah sering menulis, saya dulu anggota jurnalis kampus untuk media bernama Natas,” ungkapnya.
Bagi generasi muda yang ingin menekuni dunia menulis atau ingin menghasilkan karya tulis dalam bentuk buku, Nani berpesan agar terus meningkatkan minat literasi secara digital maupun non digital agar memperoleh ilmu yang berguna untuk masa yang akan datang.
Menurutnya, dengan membaca kita dapat menjelajahi dunia serta tidak ketinggalan informasi terkait banyak hal di sekitar kita.
“Selain itu, tips dari saya bagi generasi muda untuk dapat menghasilkan karya tulis adalah dengan cara membiasakan menulis hal-hal kecil dalam buku catatan pribadi maupun note yang ada di handphone, ini untuk melatih kita terbiasa menulis. Kemudian, perbanyak membaca literatur baik secara digital maupun fisik, agar memperkaya kosakata dalam menulis,” pesan Nani.
Adapun buku-buku karya Nani yang telah diterbitkan yaitu 75 Kata Motivasi Hidup dari Tokoh-tokoh Dunia, Buku Cerita Anak Berbahasa Dayak Maanyan: Aku Andri Tengaku, Kiko baya Pa’langi, kemudian buku antologi Goresan Cinta Sang Pelita, Guru Superhero Masa Kini, Pinasthika Laksamana, Serpihan Diksi dan Di Ujung Mata Pena. (ABM)