Umum  

Hengky A Garu Gelar Diskusi Kilas Balik 22 Tahun dan Menatap Barito Timur Ke Depan

Diskusi Kilas Balik 22 Tahun Barito Timur dan Menatap Barito Timur Ke Depan, tampak pemrakarsa diskusi Hengky A Garu (paling kiri) bersama para narasumber. (Foto: ASR)

BERITA62.COM, Barito Timur – Tokoh masyarakat Kabupaten Barito Timur Hengky A Garu memprakarsai “Diskusi Kilas Balik 22 Tahun Barito Timur dan Menatap Barito Timur Ke Depan” di kediamannya Desa Jaar, Minggu 14 April 2024.

Kegiatan itu dihadiri oleh sekitar 500 undangan yang terdiri dari tokoh-tokoh pejuang pemekaran Barito Timur, kepala desa, demang adat, penghulu adat dan tokoh adat lainnya, tokoh agama serta tokoh pemuda, dengan narasumber Theodore Badowo, Brigong Tom Moenandaz dan Muhammad Kornelius.

Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB itu juga diselingi dengan makan malam bersama dan hiburan.

Kegiatan itu dihadiri oleh sekitar 500 undangan yang terdiri dari tokoh-tokoh pejuang pemekaran Barito Timur, kepala desa, demang adat, penghulu adat dan tokoh adat lainnya, tokoh agama serta tokoh pemuda. (Foto: ASR)

Diskusi dimulai dengan pemaparan dari narasumber sebagai saksi sejarah perjuangan pemekaran Barito Timur dari Kabupaten Barito Selatan hingga perjalanan 22 tahun Barito Timur, kemudian diakhiri dengan tanya jawab antara peserta dengan narasumber.

Dalam sambutannya sebelum diskusi dimulai, Hengky A Garu menjelaskan bahwa diskusi itu bertujuan untuk bersama-sama menyikapi kondisi Barito Timur setelah terbentuk selama 22 tahun.

“Sejak Barito Timur terbentuk dan dipimpin oleh karateker, kemudian oleh dua kepala daerah dengan masing-masing dua periode, mari kita sama-sama melihat apa yang menyebabkan Barito Timur sampai saat ini masih tertinggal dibandingkan daerah lain,” ucapnya.

Foto bersama saat penutupan diskusi. Tampak Hengky A Garu bersama para narasumber berdiri pada barisan paling depan. (Foto: ASR)

“Diskusi ini ada karena muncul keprihatinan terhadap maju mundurnya Barito Timur,” lanjut pria yang akrab disapa Amber ini.

Namun dia menegaskan bahwa diskusi diadakan bukan karena dirinya ingin menjadi bupati, melainkan karena dia bersama tokoh yang lain melihat bahwa Barito Timur perlu diselamatkan.

“Kita berdiskusi bagaimana caranya kita semua sepakat untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin di Barito Timur yang kira-kira mampu, mudah-mudahan yang hadir pada malam hari ini satu tujuan dan sepaham, berkeinginan untuk Barito Timur yang lebih maju,” terangnya.

Amber mengaku prihatin dengan kondisi Barito Timur saat ini karena banyak sumber daya alam seperti batubara yang sudah dikeruk namun tidak memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan Barito Timur.

“Mudah-mudahan pemimpin ke depan benar-benar menggunakan anggaran sesuai dengan keinginan kita untuk membangun Barito Timur,” tandasnya. (ASR)