Deretan Partai Politik Tak Lolos ke Senayan Versi Quick Count Pemilu 2024

Daftar partai politik nasional peserta Pemilu 2024.

BERITA62.COM, Jakarta – Sejumlah partai politik diprediksi tidak lolos ke DPR RI pada Pemilu 2024 karena tak memperoleh suara 4 persen berdasarkan hitung cepat atau quick count dari Litbang Kompas dan Voxpol Center Research and Consulting.

Data ini bukan hasil final karena bukan diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU baru menggelar rekapitulasi berjenjang mulai 15 Februari 2024. Suara akan direkapitulasi mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional hingga 20 Maret 2024.

Berikut ini partai-partai yang meraup suara antara 1-4 persen.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai berlogo ka’bah ini diprediksi tak lolos ke DPR oleh Litbang Kompas. Mereka disebut hanya meraup suara 3,88 persen.

Meski begitu, PPP dinyatakan lolos ke DPR lewat quick count oleh Voxpol. PPP disebut mengumpulkan suara 4,17 persen.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Partai yang dipimpin putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep ini disebut tidak lolos ke DPR oleh dua lembaga survei. Litbang Kompas menyebut PSI mendapatkan 2,81 persen, sedangkan Voxpol menyebut 2,94 persen.

PSI telah mengikuti pemilu sejak 2019. Lima tahun lalu, mereka juga gagal menembus ke parlemen karena suara mereka tak sampai 4 persen.

Partai Perindo

Perindo juga diprediksi gagal ke parlemen untuk ketiga kalinya. Litbang Kompas menyebut partai itu mendapat 1,38 persen suara dan Voxpol menyebut 1,42 persen.

Partai nol koma versi Litbang Kompas

Tujuh partai disebut tak lolos ke parlemen oleh Litbang Kompas. Empat partai di antaranya adalah partai debutan di pemilu kali ini.

Gelora 0,84 persen
Hanura 0,84 persen
Buruh 0,68 persen
Ummat 0,48 persen
PBB 0,39 persen
Garuda 0,3 persen
PKN 0,23 persen

Partai nol koma versi Voxpol

Sementara itu, Voxpol mengeluarkan daftar yang hampir serupa. Perbedaan ada di Partai Hanura dan Partai Buruh. Di quick count Voxpol, Partai Buruh mendapat suara lebih tinggi dari Hanura. Namun, perbedaan suara cuma 0,02 persen.

Gelora 0,89 persen
Buruh 0,7 persen
Hanura 0,68 persen
Ummat 0,49 persen
PBB 0,44 persen
Garuda 0,32 persen
PKN 0,24 persen

(Sumber: cnnindonesia.com)