Kelangkaan Minyak Goreng Beresiko Picu Ledakan Omicron

Ribuan warga di Kuningan, antri berdesakan abaikan protokol kesehatan demi mendapatkan 2 liter minyak goreng kemasan, Sabtu, 19 Februari 2022. (Foto: Ist)

BERITA62.COM – “Ketika covid-19 varian alfa berkembang kita mengalami kelangkaan masker, saat varian delta yang menyebar kita mengalami krisis oksigen, dan saat varian omicron mulai membentuk gelombang ketiga kita mengalami krisis minyak goreng,” begitu bunyi pameo atau olok-olokan yang beredar dalam beberapa hari terakhir.

Kedengarannya lucu memang. Namun jika pemerintah tidak waspada, kelangkaan minyak goreng murah bukan saja akan semakin memberatkan ibu-ibu rumah tangga dan pelaku usaha mikro seperti penjual gorengan tapi juga sangat beresiko meningkatkan ledakan penularan covid-19.

Kita mafhum bahwa varian omicron ini tingkat penularannya 5 kali lebih cepat dari pada varian sebelumnya. Pada satu sisi setiap kali ada minyak goreng murah atau operasi pasar minyak goreng ibu-ibu akan bersemangat mengantri meski antriannya mengular dan mengabaikan protokol kesehatan.

Tahu sendiri, dari dulu mak-mak selalu menjadi pahlawan keluarga. Mungkin bagi mereka lebih beresiko kehabisan uang belanja gara-gara beli minyak goreng Rp 20.000 per liter dari pada omicron yang gak kelihatan batang hidungnya.

Buktinya ada video yang viral bagaimana ibu-ibu saling dorong saat antri minyak goreng murah atau menjatuhkan monitor komputer kasir minimarket karena tidak sabar menunggu  giliran.

Seperti berita yang diterbitkan iNews.id hari ini, ribuan warga di Kuningan Jawa Barat, mengantri berdesakan dan mengabaikan protokol kesehatan demi mendapatkan 2 liter minyak goreng kemasan. Mereka pakai masker, tapi tidak ada jarak antrian.

Saat itu Pemkab Kuningan dan Bulog menyediakan 7.000 liter di satu lokasi operasi pasar. Setiap pengantri hanya boleh membeli 2 liter. Artinya ada 3.500 warga yang mengantri saat itu. Sebanyak 7.000 liter minyak goreng ludes dalam 2 jam.

Saya sulit membayangkan senyum sumringah warga yang kebagian minyak goreng murah 2 liter. Saya justru mengkhawatirkan berapa banyak dari 3.500 orang yang antri itu terpapar covid-19. Menyedihkan memang.

(Agustinus Bole Malo, Wartawan Borneonews.co.id)